Para rasul adalah ma’sum (terpelihara dari perbuatan dosa dan diampuni kesalahannya).
Guna mengemban misi yang amat besar yaitu menyampaikan risalah agama kepada ummat, maka Allah benar-benar memilih di antara hamba-hamba-Nya yang paling istimewa yang mempunyai akhlak dan kepribadian yang sempurna, selain itu Allah memelihara mereka dari perbuatan dosa besar serta menjauhkan mereka dari sifatsifat tidak baik, para ulama sepakat bahwa semua rasul itu ma’sum (tidak pernah salah) dalam menyampaikan risalah agama Allah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
🈠🈠“Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.” (QS.Al-Maidah:67).
Dan Allah berfirman: “Yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan tiada merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah.” (QS.Al-Ahzab:39).
Dan dalam ayat lain Allah berfirman: “Supaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS.Al-Jin:28).
Apabila ada di antara rasul yang melakukan dosa kecil yang tidak berhubungan dengan risalah yang disampaikan, maka Allah subhanahu wata’ala langsung menegurnya dan merekapun segera bertaubat dan kembali kepada-Nya, sehingga dosa-dosa kecil tersebut seolah-olah tidak ada terjadi, dengan demikian mereka menempati derajat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Demikianlah Allah subhanahu wataala mengkhususkan nabi-nabi-Nya dengan mengarunia mereka akhlak, sifat-sifat mulia serta mensucikan mereka dari segala hal yang bisa menodai kehormatan dan kedudukan mereka sebagai nabi.
📝 Rukun-rukun Iman, Universitas Islam Madinah
Komentar
Posting Komentar