Keutamaan Tauhid dan Dosa-Dosa yang Dapat Dihapuskan oleh Tauhid

بَابُ
فَضْلِ التَوْحِيْدِ وَمَا يُكَفِّرُ مِنَ الذُّنُوْبِ

Bab. [1]
Keutamaan Tauhid dan Dosa-Dosa yang Dapat Dihapuskan oleh Tauhid


🔖 dalil dari hadits nabi

ﻋَﻦْ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓَ ﺑْﻦِ ﺍﻟﺼَّﺎﻣِﺖِ رَضِي اللّٰه عنه قَالَ : قَالَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ (ﻣَﻦْ ﺷَﻬِﺪَ ﺃَﻥْ ﻻ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪُ ، ﻭَﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ، ﻭَﺃَﻥَّ ﻋِﻴﺴَﻰ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠّٰﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﻭَﻛَﻠِﻤَﺘُﻪُ ﺃَﻟْﻘَﺎﻫَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﻭَﺭُﻭﺡٌ ﻣِﻨْﻪُ، ﻭَﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﺣَﻖٌّ، ﺃَﺩْﺧَﻠَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ) أَخْرَجَاهُ
Dari 'Ubâdah bin Ash-Shâmit radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Siapa saja yang bersaksi bahwa tiada  sembahan yang benar, kecuali Allah semata, tiada serikat bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya, juga (bersaksi) bahwa Isa adalah hamba Allah dan rasul-Nya, kalimat-Nya yang dia sampaikan kepada Maryam, dan ruh dari-Nya, serta bahwa surga adalah benar (adanya) juga neraka adalah benar (adanya), Allah pasti memasukkan dia ke dalam surga betapapun amal yang telah dia perbuat."

Dikeluarkan oleh keduanya (Al-Bukhâry dan Muslim). [7]

~~~~~~ 🍃🍃🍃  ~~~~~~

[Biografi]
        'Ubâdah bin Ash-Shâmit
adalah Ubâdah bin Ash-Shâmit bin Qais Al-Anshâry Al-Khazrajy, salah seorang tokoh perang Badr yang terkenal. Beliau meninggal pada 34 H dalam usia tujuh puluh dua tahun.

ﺷَﻬِﺪَ ﺃَﻥْ لَا ﺇِﻟَﻪَ ﺇِلَّا ﺍﻟﻠّٰﻪُ

'bersaksi tentang Lâ Ilâha Illallâh': yaitu mengucapkan kalimat ini dalam keadaan mengerti maknanya dan mengamalkan konsekuensinya secara lahir dan batin.

لَا ﺇِﻟَﻪَ ﺇِلَّا ﺍﻟﻠّٰﻪُ :

tiada sembahan yang benar, kecuali Allah.

وَحْدَهُ

'semata': keadaan yang menegaskan penetapan (tentang tauhid).

لَا شَرِيكَ لَهُ

'tiada serikat bagi-Nya': merupakan penegasan dalam peniadaan.

وَأَنَّ مُحَمَّدًا

'dan bahwa Muhammad': yaitu bersaksi bahwa Muhammad (adalah) ....

عَبْدُهُ

'hamba Allah': berarti milik Allah dan yang menyembah/menghamba kepada Allah.

وَرَسُولُهُ

'dan Rasul-Nya': yaitu utusan-Nya yang diutus dengan syariat dari Allah.

ﻭَﺃَﻥَّ ﻋِﻴﺴَﻰ

'dan bahwa Isa': yaitu bersaksi bahwa Isa bin Maryam (adalah) ....

ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠّٰﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ

'hamba Allah dan Rasul-Nya': berbeda dengan keyakinan orang-orang Nashara yang menyatakan bahwa (Isa) adalah Allah, anak Allah, atau salah satu ilah yang tiga.

َﻛَﻠِﻤَﺘُﻪُ

'kalimat-Nya': berarti bahwa Dia menciptakan (Isa) dengan kalimat-Nya, yaitu firman-Nya: كُنْ (kun).

ﺃَﻟْﻘَﺎﻫَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺮْﻳَﻢَ

'yang Dia sampaikan kepada Maryam': yaitu Jibril diutus kepada (Maryam) dengannya maka ruh pilihan milik Allah ditiupkan kepada (Maryam) dengan seizin Allah عزّ وجل.

ﻭَﺭُﻭﺡٌ

'dan ruh': berarti bahwa Isa adalah salah satu di antara ruh-ruh yang Allah Ta'âlâ ciptakan.

ﻣِﻨْﻪُ

'dari-Nya': yaitu penciptaan dan pengadaannya adalah dari Allah, seperti firman Allah Ta'âlâ,

{ وَسَخَّرَلَكُم مَّافِى السَّمٰوٰتِ وَمَافِى الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ }

"Dan untuk kalian Kami menundukkan apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi seluruhnya dari ciptaan-Nya." [Al-Jâtsiyah: 13]

ﻭَﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﺣَﻖٌّ

'dan bahwa surga adalah benar (adanya) juga neraka adalah benar (adanya)': yaitu bersaksi bahwa surga dan neraka, yang keduanya telah Allah kabarkan dalam kitab-Nya, benar-benar ada, dan tiada keraguan tentang keberadaan keduanya.

ﺃَﺩْﺧَﻠَﻪُ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ

'Allah masukkan dia ke dalam surga': merupakan jawâbusy syarthi 'jawaban syarat' yang telah berlalu, yaitu sabda beliau, "Siapa saja yang bersaksi ...," hingga akhir (hadits).

عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ

'atas apa-apa berupa amalannya': (kalimat ini) mengandung dua kemungkinan:
1. Allah memasukkan ia ke dalam surga, meskipun ia kurang beramal dan memiliki dosa-dosa sebab orang yang bertauhid mesti masuk ke dalam surga.
2. Allah memasukkan dia ke dalam surga. Adapun kedudukannya di surga sesuai dengan amalannya.

أَخْرَجَاهُ

'dikeluarkan oleh keduanya': yaitu hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Muslim dalam kitab Shahîh keduanya, yang merupakan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA