Allah Menjaga Orang yang Waraʼ

⛵🌱 Serial Hadits Kitabul Jamiʼ | Bab Zuhud dan Waraʼ (BAG. 6)

Hadits 5 | Allah Menjaga Orang yang Waraʼ

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ ﷺ يَوْمًا، فَقَالَ: يَا غُلَامُ! احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، وَإِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اِسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ. رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ، وَقَالَ: حَسَنٌ صَحِيحٌ.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: Pada suatu hari, aku pernah diboncengkan di belakang Nabi ﷺ, dan beliau bersabda,

“Nak! Jagalah (agama) Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah (agama) Allah, niscaya kamu akan mendapatkan-Nya di hadapanmu. Apabila meminta, mintalah kepada Allah; dan apabila meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.”

H.R. At-Tirmidzi [2516]; beliau berkata, “Hadits ini hasan shahih.”
————————————————————————
Telah lewat pengertian waraʼ, yaitu menjaga diri dari yang haram.

Kadang, terbuka kesempatan meraih sebuah keuntungan, tapi ia takut itu haram, hukumnya belum jelas. Supaya selamat dari yang haram, ia tinggalkan muamalah tadi. Inilah waraʼ.

Untuk mereka yang waraʼ (menjaga batasan-batasan Allah), Rasulullah ﷺ mengabarkan, bahwa Allah akan menjaganya; dijaga agama, harta, dan keturunannya. [Syarah Kitab al-Jamiʼ li Abdil Muhsin al-Qasim, hlm. 77].

Mungkin terlintas di pikirannya bahwa ia melewatkan sebuah keuntungan di depan mata, tapi tenang, sebenarnya, keuntungan yang ia lewatkan demi menghindari yang haram itu sejatinya adalah jalan meraih keuntungan yang lebih besar, keuntungan yang diberi oleh Allah Dzat yang Mahakaya: mendapat perlindungan-Nya.

‎✍ -- Hari Ahadi @ Kota Raja
————————————————————————
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA