Kedudukan Para penghafal Qur'an


قالَ رَسُوْلُ اللهِ صَىلّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلّمَ: أَشْرَفٌ أٌمّتِي حَمْلَةٌ الْقُرْأنِ وَ أَصْحَابِ اَلَليْلِ

Rasulullah bersabda:” yang PALING MULIA di antara ummatku adalah orang yang hafal Alquran dan ahli shalat malam”.(HR. Bukhari)

Hadits terkait anjuran menjaga hafalan.. 

1. Shahih Bukhari No. 5033
تَعَاهَدُوا القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنَ الإِبِلِ فِي عُقُلِهَا
“Jagalah (hafalan) Al-Qur’an itu, maka demi Dzat, jiwaku di kekuasaaNya, sungguh ia (Al-Qur’an) lebih cepat lepasnya daripada unta dari ikatannya”

2. HR. Turmudzi 2916, Kitab Sunan Turmudzi
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عُرِضَتْ عَلَيَّ أُجُورُ أُمَّتِي حَتَّى القَذَاةُ يُخْرِجُهَا الرَّجُلُ مِنَ الْمَسْجِدِ، وَعُرِضَتْ عَلَيَّ ذُنُوبُ أُمَّتِي، فَلَمْ أَرَ ذَنْبًا أَعْظَمَ مِنْ سُورَةٍ مِنَ القُرْآنِ أَوْ آيَةٍ أُوتِيهَا رَجُلٌ ثُمَّ نَسِيَهَا  
 “Ditunjukkan kepada saya seluruh pahala umatku bahkan sampai sekecil kotoran (debu) yang dikeluarkan oleh seseorang dari masjid, dan ditunjukkan kepada saya dosa-dosa umatku, saya tidak melihat sebuah dosa yang lebih besar dibandingkan surat atau ayat yang diberikan kepada seseorang kemudian ia melupakannya” 

3. HR. Ad-Darimi 3383, Kitab Sunan Ad-Darimi
مَا مِنْ رَجُلٍ يَتَعَلَّمُ الْقُرْآنَ ثُمَّ يَنْسَاهُ، إِلَّا لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهُوَ أَجْذَمُ
“Tidaklah seorang belajar Al-Qur’an kemudian melupakannya kecuali ia kelak di hari kiamat bertemu dengan Allah dalam keadaan judzam (terpotong/kusta)”

Lalu Bagaimana Tanggapan Para Ulama??

1. Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, Kitab Fathul Bari, Jilid 9
Tidaklah seseorang belajar Al-Quran kemudian melupakannya kecuali dia telah menciptakan sendiri dosanya. Sesuai firman Allah Subhanahu WaTa'ala,"Musibah yang menimpamu dari maksiat adalah yang kamu lakukan sendiri". Dan melupakan Al-Quran termasuk musibah yang paling besar

2. Imam Zakaria Al-Anshari, Kitab Asna Al-Mathalib, jilid 1
Melupakan Al-Quran termasuk dosa besar, termasuk melupakan sebagainnya sudah termasuk juga

Lalu dari pernyataan ulama diatas, banyak orang yang takut menghafal qur'an.. Karena takut mendapat dosa besar.. 

Bedakan antara LUPA dan MELUPAKAN

• Yang dikenal dosa besar adalah MELUPAKAN, yaitu dilakukan dengan sengaja
• Sedangkan LUPA, itu adalah fitrah manusia.. Maka tak akan tercatat sebagai dosa

إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ عَنْ أُمَّتِى الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ
“Sesungguhnya Allah menghapuskan dari umatku dosa ketika mereka dalam keadaan keliru, LUPA dan dipaksa.” (HR. Ibnu Majah, no. 2045.)

Dijelaskan Imam al-Qurthubi bahwa orang yang hafal Al-Qur’an (secara sempurna) atau sebagiannya, maka ia mendapatkan pangkat yang tinggi dibandingkan orang yang tidak hafal Al-Qur’an. Jika pangkat ini terkotori (oleh perilakunya) hingga menjadi jauh darinya, maka sepantasnya ia mendapatkan hukuman atas itu. Sebab melalaikan apa yang sudah dianugerahkan itu sama saja kembali ketidakhafalan dan tidak hafal setelah itu lebih parah (hukumannya) 

(Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari fi Syarh Sahih al-Bukhari 1379, jilid 9).

Semua pasti punya kesibukan masing-masing jika para penghafal Al-Qur’an itu  melalaikan hafalannya dan tidak ada usaha untuk mengulang hafalannya dengan KADAR KEMAMPUANNYA, maka ia masuk dalam ancaman hadits di atas.

Wallahu Taala A'lam Bishowab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA