Kematian yang Diidam – idamkan


عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ 

Dari Ibnu Umar rodhiyallohu anhuma, dia berkata : "Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya : “Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang mukmin yang paling utama itu ?” Beliau menjawab : "Yang paling baik akhlaknya di antara mereka !” Dia bertanya lagi: “Siapakah orang mukmin yang paling cerdik/cerdas itu ?” Beliau menjawab : *"Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian (yakni paling banyak bekalnya untuk menghadapi kehidupan setelah mati nanti, yang berupa amal-amal sholih, pent.). Mereka itulah orang-orang yang cerdik.” [HR *Ibnu Majah*, no. 4.259. Hadits ini derajatnya hasan, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam *Ash Shohihah,* no. 1384].

Kembali dan berjumpa dengan Allah di hari berbangkit kelak merupakan cita cita tertinggi setiap orang yang beriman. Ada ni’mat kubur yang merupakan tempat peristirahatan yang diinginkannya. Dan ada surga yang abadi sebagai tempat kembalinya, inilah yang diidamkan seorang mu’min. Serta melihat wajah Allah yang merupakan ni’mat tiada tara.

Ayat-ayat Alqur’an mengatakan: 

مَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَآتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.  
(Surat Al-'Ankabut Ayat 5)
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ
“Dan wajah-wajah (orang-orang Mukmin) pada hari itu berseri-seri.” Berasal dari kata an-nadhaarah yang artinya rupawan, menawan, cemerlang lagi penuh kebahagiaan.

إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Kepada Rabb-nyalah mereka melihat.” Yakni melihat dengan kasatmata. (Surah Al-Qiyamah: 22-23)

Dalam hadits – hadits nya Rasulullah bersabda

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
 
“Barangsiapa yang mencintai pertemuan dengan Allah niscaya Allah mencintai pertemuan dengannya dan barangsiapa yang membenci pertemuan dengan Allah niscaya Allah membenci pertemuan dengannya.” (HR. Bukhari, Muslim)

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah yang keduanya terdapat di dalam kitab ash-Shahihain bahwasanya ada beberapa orang bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari Kiamat kelak?” Beliau menjawab, “Apakah kalian merasa sakit saat melihat matahari dan bulan yang tidak dihalangi oleh awan?” Mereka menjawab, “Tidak.” Beliaupun bersabda, “Sesungguhnya seperti itulah kalian akan melihat Rabb kalian.”

Dalam kitab ash-Shahihain disebutkan dari Jarir ra., ia berkata: “Rasulullah pernah melihat bulan pada malam purnama, beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian seperti kalian melihat bulan ini. Jika kalian mampu untuk tidak dikalahkan (oleh perasaan lelah/ngantuk) dari mengerjakan shalat sebelum matahari terbit dan tidak juga sebelum tenggelamnya, maka kerjakanlah.'” yaitu shalat Subuh dan shalat ‘Ashar.
Masih dalam kitab ash-Shahihain dari Abu Musa, ia berkata: “Rasulullah telah bersabda: ‘Ada dua Surga yang bejana dan semua isinya terbuat dari emas, dan ada dua Surga yang bejana dan semua isinya terbuat dari perak. Tidaklah terdapat tirai antara suatu kaum dengan penglihatan mereka kepada Allah melainkan terdapat selendang kebesaran pada wajah-Nya di Surga ‘Adn.'”
Dalam riwayat Muslim dari Shuhaib, dari Nabi , beliau bersabda, “Jika para penghuni Surga memasuki Surga–beliau bersabda–Allah Ta’ala berfirman: ‘Apakah kalian mau Aku beri tambahan sesuatu?’ Mereka pun menjawab: ‘Bukankah Engkau telah membuat wajah kami berwarna putih. Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke Surga, dan menyelamatkan kami dari Neraka!'” Beliau bersabda: “Maka Allah pun menyingkap hijab, mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka sukai daripada melihat Rabb mereka (secara langsung). Dan itulah tambahannya.”
Kemudian beliau membaca ayat berikut ini: 
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (Surga) dan tambahannya.” (QS. Yunus: 26)
Ayat-ayat dan hadits – hadits tersebut merupakan hiburan bagi kita khususnya dimasa wabah saat ini yang semakin banyaknya orang yang sakit dan meninggal. Bahwasanya bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh telah ada kebahagiaan yang pasti Allah sediakan untuk mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA