Makna Sabar bag 3



Segala puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pula atas Keagungan, Rahmat, Hidayah serta Inayahnya,,  Ikhwatu Iman kita lanjut  kajian tafsir makna sabar yaitu dari do’a:

 Do’a Bagi Orang Yang Terkena Musibah


إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uuna. Allahumma’jurnii fi musiibatii wakhluf lii khoiraan minha
Artinya :”Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah berikanlah pahala kepadaku di dalam musibah (yang) menimpaku dan gantilah dengan yang lebih baik darinya”.
Mengenai pahala mengucapkan “Innaa lillaaHi wa innaa ilaiHi raaji’uun” ketika tertimpa musibah telah banyak dimuat di banyak hadits. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Ummu Salamah ia bercerita, pada suatu hari Abu Salamah mendatangiku dari tempat Rasulullah saw. lalu ia menceritakan, aku telah mendengar ucapan Rasulullah saw. yang membuatku merasa senang, beliau bersabda:




“Tidaklah seseorang dari kaum Muslimin ditimpa musibah, lalu ia membaca =innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un= kemudian mengucapkan, (Ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini dan berikanlah ganti padaku yang lebih baik darinya) melainkan akan dikabulkan doanya itu.” Ummu Salamah bertutur, kemudian aku menghafal doa dari beliau itu, dan ketika Abu Salamah meninggal dunia, maka aku pun mengucapkan, innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un, dan mengucapkan, ‘Ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku yang lebih baik darinya.’ Kemudian mengintrospeksi diri, dengan bertanya, “Dari mana aku akan memperoleh yang lebih baik dari Abu Salamah?” Setelah masa iddahku berakhir, Rasulullah izin kepadaku. Ketika itu aku sedang menyamak kulit milikku, lalu aku mencuci tanganku dari qaradz (daun yang digunakan menyamak).
Lalu kuizinkan beliau masuk dan kusiapkan untuknya bantal tempat duduk yang isinya dari sabut, maka beliau pun duduk di atasnya. Lalu beliau menyampaikan lamaran kepada diriku. Setelah selesai beliau berbicara, kukatakan, “Ya Rasulullah, kondisiku akan membuat Anda tak berminat. Aku ini seorang wanita yang sangat pecemburu, maka aku takut Anda mendapatkan diriku sesuatu, yang karenanya Allah akan mengadzabku, dan aku sendiri sudah tua dan mempunyai banyak anak.” Maka beliau bersabda, “Mengenai kecemburuanmu yang engkau sebutkan, maka semoga Allah melenyapkannya dari dirimu. Dan usia tua yang engkau sebutkan, maka aku pun juga mengalami apa yang engkau alami. Dan mengenai keluarga yang engkau sebutkan itu, maka sesungguhnya keluargamu adalah keluargaku juga.” Maka Ummu Salamah menyerahkan diri kepada Rasulullah saw. lalu beliau menikahinya, dan setelah itu Ummu Salamah berujar: “Allah telah memberikan ganti kepadaku yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah saw.
Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan bahwa Ummu Salamah mengatakan: aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah, lalu ia mengucapkan: innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un. Ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku yang lebih baik darinya; melainkan Allah akan memberikan pahala kepadanya dalam musibah itu dan memberikan ganti kepadanya dengan yang lebih baik darinya.” Kata Ummu Salamah, ketika Abu Salamah meninggal, maka aku mengucapkan apa yang diperintahkan Rasulullah kepadaku, maka Allah Ta’ala memberikan ganti kepadaku yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah . (HR. Muslim).



قال  صلى الله عليه وسلم  (إذا مات ولد العبد قال الله تعالى لملائكته : قبضتم ولد عبدي ؟ فيقولون : نعم فيقول : قبضتم ثمرة فؤاده . فيقولون : نعم فيقول : ماذا قال عبدي ؟ فيقولون : حمدك واسترجعك فيقول الله تعالى : ابنوا لعبدي بيتا في الجنة وسموه بيت الحمد ) . (ت) عن أبي موسى  رضي الله عنه  قال الألباني ( حسن ) انظر رياض الصالحين )1 / 362



Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “apabila mati anak seseorang, Allah Ta’ala berfirman kepada para malaikat: ‘Kalian telah mencabut anaknya hambaKu?’, mereka menjawab: ‘Iya’, Allah berfirman : ‘kalian mematikan buah hatinya?’, mereka menjawab:’iya’, Allah berfirman : ‘Apa yang dikatakan hambaKu?’, mereka menjawab:’mereka memujimu dan mengembalikannya semua kepadaMu’, Allah berfirman: ‘bangunkanlah untuk hambaKu rumah di syurga dan berilah nama dengan baitul hamdi”. Dari sahabat Abi Musa radhiyallahu ‘anhu dan Syaikh Albani berkata hadis hasan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA