SHAUM SUNNAH DI BULAN MUHARAM (Shaum Asyura dan Tasu'a)

Ambu Iis ke DIALOG ISLAM GARUDA FM. HIDUPKAN SUNNAH dan MATIKAN BID'AH

SUNNAH SHAUM 'ASYURA ...
Sahabat sahabat Ambu semuanya...!!!
Shaum selain merupakan ibadah yang mulia di sisi Allâh Subhânahu wa Ta’ala juga mengandung sekian banyak manfaat yang lain.
Dengan shaum seseorang dapat mengendalikan syahwat dan hawa nafsunya.
Dan shaum juga menjadi perisai dari api neraka.
Shaum juga dapat menghapus dosa-dosa dan memberi syafaat di hari kiamat.
Dan Shaum juga dapat membangkitkan rasa solidaritas kemanusiaan, serta manfaat lainnya yang sudah dimaklumi terkandung pada ibadah yang mulia ini.
Pada bulan Muharam ada satu hari yang dikenal dengan sebutan hari ‘Asyura.
Orang-orang jahiliyah pada masa pra Islam dan bangsa Yahudi sangat memuliakan hari ini.
Hal tersebut karena pada hari ini Allâh Subhanahu wa Ta’ala selamatkan Nabi Musa ‘alaihissalam dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya.
Bersyukur atas karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya, Nabi Musa ‘alaihissalam akhirnya Shaum pada hari ini.
Tatkala sampai berita ini kepada Nabi kita Shallallâhu ‘alaihi wassalam, melalui orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah beliau bersabda,
فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ
“Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi)”.
Yang demikian karena pada saat Rasulullâh Shallallâhu ‘alaihi wassalam sampai di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah Shaum pada hari ini, maka beliau sampaikan sabdanya sebagaimana di atas.
Semenjak itu beliau Shallallâhu ’alaihi wasallam memerintahkan ummatnya untuk Shaum , sehingga jadilah Shaun ‘Asyura diantara ibadah yang disukai di dalam Islam. Dan ketika itu Shaum Ramadhan belum diwajibkan.
Adalah Abdullah bin Abbas radiyallahu ‘anhu yang menceritakan kisah ini kepada kita sebagaimana yang terdapat di dalam Shahih Bukhari No 1900,
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِيْنَةَ فَرَأَى اليَهُوْدَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاء فَقَالَ:ماَ هَذَا؟ قَالُوْا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوْسَى. قَالَ: فَأَناَ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ. فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Tatkala Nabi Shallallâhu ’alaihi wasallam datang ke Madinah beliau melihat orang- orang Yahudi melakukan Shaum di hari ‘Asyura. Beliau Shallallâhu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”.
Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allâh selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada hari ini.
Nabi Shallallâhu ’alaihi wasallam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. [HR Al Bukhari]
Dan dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia mengisahkan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
“Dahulu Rasulullâh Shallallâhu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk Shaum di hari ‘Asyura. Dan ketika Shaum Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (Shaum di hari ‘Asyura) ia boleh Shaum dan barangsiapa yang ingin (tidak Shaum) ia boleh berbuka”.
[HR Al Bukhari No 1897]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA