kemerdekaan disini kita sikapi dengan menjadikan ajang meningkatkan penghambaan kepada Allah
Allah SWT berfirman:
اِذَا جَآءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُ
izaa jaaa`a nashrullohi wal-fat-h
اِذَا جَآءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُ
izaa jaaa`a nashrullohi wal-fat-h
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,"
(QS. An-Nasr 110: Ayat 1)
Allah SWT berfirman:
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًا
wa ro`aitan-naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa
"dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,"
(QS. An-Nasr 110: Ayat 2)
Allah SWT berfirman:
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
fa sabbih bihamdi robbika wastaghfir-h, innahuu kaana tawwaabaa
"maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima Tobat."
(QS. An-Nasr 110: Ayat 3)
Ikhwatu iman rahimakumullah, turunnya qs AnNashr ketika fathul Makkah ialah menjadi ibrah bahwa dalam islam kemerdekaan itu bukan harus disikapi dengan mewah atau gemerlap. Tetapi ketika Rasulullah dan para Sahabatnya berhasil memenangkan islam di mekah dan banyaknya orang2 masuk islam saat itu, Maka harus disikapi dengan memperbanyak tasbih, tahmid dan istighfar. Karena itu Rasulullah meminta para Sahabat untuk menafsirkan ayat ini dan ternyata tafsir Ibnu Abbas yang paling baik dengan mengucapkan belasungkawa kepada Rasulullah, menandakan Rasulullah akan meninggal sehingga Rasulullah memperbanyak tasbih tahmid serta istighfar menjelang akhir hayatnya serta berharap umatnya meneruskan tongkat estafet dakwah islam.
Jadi kemerdekaan disini kita sikapi dengan menjadikan ajang meningkatkan penghambaan kepada Allah agar kita semakin dekat kepadaNya dan menguatkan serta meneruskan keislaman ini kepada generasi2 setelah kita hingga islam jaya sampai hari kiamat. Semoga kita itu bukannya diam, tapi ikut berkontribusi untuk kejayaan islam dan kaum muslimin.
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
(QS. An-Nasr 110: Ayat 1)
Allah SWT berfirman:
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًا
wa ro`aitan-naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa
"dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,"
(QS. An-Nasr 110: Ayat 2)
Allah SWT berfirman:
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
fa sabbih bihamdi robbika wastaghfir-h, innahuu kaana tawwaabaa
"maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima Tobat."
(QS. An-Nasr 110: Ayat 3)
Ikhwatu iman rahimakumullah, turunnya qs AnNashr ketika fathul Makkah ialah menjadi ibrah bahwa dalam islam kemerdekaan itu bukan harus disikapi dengan mewah atau gemerlap. Tetapi ketika Rasulullah dan para Sahabatnya berhasil memenangkan islam di mekah dan banyaknya orang2 masuk islam saat itu, Maka harus disikapi dengan memperbanyak tasbih, tahmid dan istighfar. Karena itu Rasulullah meminta para Sahabat untuk menafsirkan ayat ini dan ternyata tafsir Ibnu Abbas yang paling baik dengan mengucapkan belasungkawa kepada Rasulullah, menandakan Rasulullah akan meninggal sehingga Rasulullah memperbanyak tasbih tahmid serta istighfar menjelang akhir hayatnya serta berharap umatnya meneruskan tongkat estafet dakwah islam.
Jadi kemerdekaan disini kita sikapi dengan menjadikan ajang meningkatkan penghambaan kepada Allah agar kita semakin dekat kepadaNya dan menguatkan serta meneruskan keislaman ini kepada generasi2 setelah kita hingga islam jaya sampai hari kiamat. Semoga kita itu bukannya diam, tapi ikut berkontribusi untuk kejayaan islam dan kaum muslimin.
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Komentar
Posting Komentar