Do'a Shalat Malam pada bulan Ramadhan?

Do'a Shalat Malam pada bulan Ramadhan?


“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa pada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka.” (As Sajdah: 16).

Ini merupakan sanjungan dan pujian dari Allah bagi orang-orang yang mendirikan shalat tahajjud di malam hari.
Dan sanjungan Allah pada kaum lainnya dengan firmannya:

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz Dzariyat: 17-18).

“Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al Furqan: 64).

Nabi bersabda:
(( وَمِن الدَّرَجَاتِ إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَطِيْبُ الْكَلاَمِ، وَأَنْ تَقُوْمَ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ )) صححه البخاري والترمذي.
“Dan termasuk derajat: memberi makan, berkata baik, dan mendirikan shalat malam ketika orang-orang tidur.” (Dinyatakan shahih oleh Al Bukhari dan At Tirmidzi).

Berdasarkan, Shalat malam ramadhan mencakup shalat pada permulaan malam dan pada akhir malam.  Namun lebih utama Akhir Malam berdasarkan dalil-dalil di atas.

Shalat tarawih adalah qiyam Ramadhan. Karena itu, hendaklah bersungguh-sungguh dan memperhatikannya serta mengharapkan pahala dan balasannya dari Allah. Malam Ramadhan adalah kesempatan yang terbatas bilangannya dan orang mu’min yang berakal akan memanfaatkannya dengan baik tanpa terlewatkan.

Apabila Shalat  tarawih adalah qiyam Ramadhan (Shalat malam di bln Ramadhan), maka do'a setelah shalat malam ini adalah do'a layaknya shalat malam di bulan-bulan lainnya.

 Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah.

Artinya:
"Ya Allah, bagimu segala puji. Engkau-lah (Allah) penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagimulah segala puji, Engkau (Allah) Raja penguasa langit dan bumi. Bagimu-lah (Allah) segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi. Bagimu-lah (Allah) segala puji, Engkau-lah (Allah) yg hak dan janjimu adalah benar dan perjumpaanmu itu adalah hak dan firmanmu adlh benar, dan surga adlh hak dan Neraka adlh hak dan Nabi – Nabi itu hak benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar, dan saat hari Kiamat itu benar. Ya Alloh kepadamulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali dan kepadamulah kami rindu dan kpd engkaulah kami Berhukum .
Ampunilah kami atas kesalahan yg sudah kami lakukan dan yg sebelumnya baik yg kami sembunyikan maupun yg kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yg terdahulu dan Tuhan yg terakhir, Tiada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul Alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan (pertolongan) Allah ”. (HR Muslim)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA