Keajaiban Menghafal Al Quran


Hari itu persis tanggal 1 Maret 2015, saya resmi bergabung dengan ODOA pemudi persis. Bahagia, ya tentu saja! Menghafal Al Quran merupakan cita-cita saya sejak sekolah di pesantren. Seringkali mata saya berbinar ketika melihat dan mendengar orang-orang bermurojaah Al Quran. Masya Allah begitu mudahnya ayat-ayat itu mengalun dari bibir mereka. Namun keinginan itu begitu sulit diraih, begitu berat dilaksanakan. Alhasil hafalanku tidak bertambah selain ayat-ayat yang diajarkan di pesantren. Sampai akhirnya saya dipertemukan dengan sahabat-sahabat pemudi di ODOA 😍😍.

Ayat-ayat pertama dimulai. QS. Surat Al Baqarah ayat 2 jadi menu pertama. Alhamdulillah lancar 😁. Selanjutnya ayat ketiga, keempat, kelima, keenam ke sepuluh lancar. Sampai menu terakhir di halaman 3 terselesaikan dengan baik 😃. Menu selanjutnya murojaah, dalam tahap ini mulai terasa perjuangan menghafal sedikit berat. Oke bismillah tinggal membuka mata lebih lebar dan konsentrasi ditingkatkan. Setelah selesai murojaah tambah lagi ayat-ayat baru lalu murojaah lagi begitu seterusnya. Sampai hari ini menu hafalan hampir memasuki juz 3. Nah di sini mulai terasa saaaaangaaaat berat. Berbagai alasan muncul, berbagai gangguan datang bertubi-tubi sampai tak bisa menghela nafas (maaf sedikit hiperbola 😁) saking malasnya.

Konsentrasi mulai menurun, aktifitas bertambah banyak, hafalan susah masuk, dan yang tidak disangka-sangka masalah pun semakin bermunculan meminta perhatian. Hati dan fikiran seakan terkontaminasi oleh virus-virus mematikan ( maaf hiperbola lagi 😉). Namun Subhanallah, masya Allah sahabat-sahabat pemudi begitu sabar menyemangati, menunggu sahabat-sahabat lain menyelesaikan hafalannya agar selalu beriringan, bergandengan tangan dalam menghafal Al Quran. Akhirnya saya merenung 😔 teringat catatan doa yang dititipkan dua kali untuk dilantunkan di Arofah agar mudah menghafal Al Quran. Teringat kembali pesan pendek yang dikirim Apa dari tanah suci bahwa doa-doa yang dititipkan sudah dilantunkan dengan perjuangan dan kerendahan hati, tinggal ikhtiarnya dilaksanakan dan dijaga dengan amal sholeh. Setelah dirunut barulah menyadari bahwa saya sekarang sedang berjalan dalam takdirNya, berada dalam grup ODOA pemudi persis.

Setelah naik turun emosi dan konsentrasi, saya lalu mulai memantapkan untuk terus menghafal Al Quran dan murojaah. Ayat demi ayat dihafal, difahami, tafsiran yang diposting oleh teh Gyan diresapi. Subhanallah banyak amalan-amalan yang terlewat dan banyak hikmah-hikmah yang terkandung dalam Al Quran yang belum tergali. Masya Allah saya menemukan banyak sekali pelajaran dalam menghafal Al Quran dan ini baru dua juz, masih 28 juz lagi yang belum dibaca dan dihafalkan, lahaula wala quwwata illa billah. Ajaibnya hati dan fikiran mulai tenang masalah pun dapat teratasi dengan baik. Teringat ucapan teh Gyan bahwa Al Quran ini dapat membentengi hati dari godaan syetan. Insya Allah semoga dapat istiqomah sampai juz 30 😉😊
#ODOAPemudiPersis
#ODOATantanganRamadhan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA