Hidayatul Insan - Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

Alhamdu artinya segala puji. Memuji dilakukan karena perbuatannya yang baik. Maka memuji Allah berati
menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik seperti melimpahkan karunia dan berbuat adil, karena
sifat-sifat-Nya yang sempurna dan karena nikmat-nikmat-Nya yang begitu banyak yang dilimpahkan-Nya
kepada kita baik nikmat yang berkaitan dengan agama maupun dunia.
Syaikh Ibnu 'Utsaimin berkata, "Al Hamdu adalah menyifati yang dipuji dengan kesempurnaan disertai rasa
cinta dan pengagungan; baik kesempurnaan dzaat, sifat maupun perbuatan-Nya." Dengan demikian dalam
memuji Allah Ta'ala harus disertai rasa cinta dan pengagungan serta ketundukan, karena jika tidak seperti ini
bukan merupakan pujian yang sempurna.
Kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena dari Allah sumber segala kebaikan yang kita peroleh.
Di dalam ayat ini mengandung perintah kepada semua hamba agar memuji Allah Ta'ala. Ayat ini juga
menunjukkan bahwa Allah Ta'ala berhak mendapatkan pujian sempurna dari segala sisi, oleh karena itu Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mendapatkan hal yang menyenangkan mengucapkan "Al
Hamdulillahilladziy bini'matihi tatimmush shaalihaat" (segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya amal
shalih menjadi sempurna), dan ketika Beliau memperoleh selain itu, Beliau tetap mengucapkan "Al
Hamdulillah 'alaa kulli haal" (segala puji bagi Allah dalam semua keadaan) sebagaimana diriwayatkan oleh
Ibnu Majah (3803)

Rabb (tuhan) berarti Tuhan yang ditaati yang Memiliki, Mendidik, Mengurus dan Memelihara. Lafal Rabb
tidak dapat dipakai selain untuk Allah, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah).
'Alamiin (semesta alam) adalah semua yang diciptakan Allah yang terdiri dari berbagai jenis dan macam,
seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah
Pencipta semua alam-alam itu, Dia-lah yang menciptakan semua makhluk, yang mengurus urusan mereka,
mengurus semua makhluk-Nya dengan nikmat-nikmat-Nya dan mengurus para wali-Nya dengan iman dan
amal yang shalih. Dengan demikian, pemeliharaan Allah Ta'ala kepada alam semesta itu ada yang umum dan
ada yang khusus. Yang umum adalah diciptakan-Nya mereka, diberi-Nya rezeki, diberi-Nya mereka
petunjuk kepada hal-hal yang bermaslahat bagi mereka agar mereka dapat hidup di muka bumi, sedangkan
yang khusus adalah dengan dididik-Nya para wali-Nya dengan iman dan amal shalih atau diberi-Nya taufiq
kepada setiap kebaikan dan dihindarkan dari semua keburukan. Mungkin inilah rahasia mengapa do'a yang
diucapkan para nabi kebanyakan menggunakan lafaz Rabb (seperti Rabbi atau Rabbanaa). Ayat ini
menunjukkan bahwa hanya Allah-lah Rabbul 'aalamin; yang menciptakan, mengatur, memberi rezeki,
menguasai dan memiliki alam semesta; tidak ada Rabb selain-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA