"BELAJAR IKHLAS"

Kirani Khatuma Azhkiya
Bismillah..

Sahabat.....
Tatkala ada narasi yang sedikit kelabu di masa lalu. hapuslah dengan kelapangan dadamu.
Tatkala masih sedikit membekas goresan kecewa serta luka di sedikit relung hatimu tersebab diri ini, kuharap maafmu atas segala kekeliruanku.
Meski raga tak pernah berganti rupa. tapi jiwa yang mendiaminya telah lama berlari meloncati jejak-jejak yang berdebu.
Tak ada yang salah dengan masa lalu. sungguh, diri ini tak ada sedikitpun rasa tuk menyalahkan waktu.
Kita sampai di titik ini sekarang penuh dengan perjuangan. bukan disangka, banyak ranjau yang tak terelakkan dalam jalan menuju perbaikan.
Banyak orang menganggap diri ini tak seasyik dulu. sungguh, itu kulakukan teruntuk perbaikan akhlak dan kepribadian.
Sungguh, titian jalan tak selamanya teduh. adakalanya penuh kobaran api di tepian.
Kepulan asap menggelapkan jadi belenggu. duri pun berserakan menyisakan luka.
Darah dan air mata telah membentuk telaga sebagai penghias rasa. saat tibanya masa… ikhlas atas pengorbanan adalah hal yang mesti terjaga.
Perjuangan yang dilalui bak tombak dalam genggaman. seberapa kuatkah telah kau gunakan.
Tatkala lelah tak sebanding dengan yang kau harapkan. maka ikhlas menjadi alasan untuk kau tetap berjuang.
Indah nian, tengoklah pada tarian embun di atas dedaunan. jatuh perlahan melantunkan syukur
Pun dengan keikhlasan, ikhlas adalah sebuah fitrah yang tak bisa kita genggam dengan mudah.
Tatkala aliran sungai berujung pada garis pantai. begitu pula dengan akhir episode hidup ini. semuanya akan indah bagi sesiapa yang telah menyiapkan amal terbaik dalam hidupnya.
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya (QS. Al-Baqarah : 156)
Sudahkah kita belajar ikhlas?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA