oleh: Wiwi Febrianti sejenak satu hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia: إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهْوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَه ْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ. Sesungguhnya ada seseorang yang beramal dengan amalan penghuni surga yang nampak dalam pandangan manusia, padahal ia adalah seorang penghuni neraka. Dan sesungguhnya ada seseorang yang beramal dengan amalan penghuni neraka yang tampak dalam pandangan manusia, padahal ia adalah seorang penghuni surga. (HR. Bukhari dan Muslim) 💖 Saudaraku… Berusahalah untuk istiqamah, dirimu dan diriku. Karena langkah kaki ini merupakan kehendak kita, kemana kita ayunkan, disitulah kita berpijak. Jangan sampai salah jalan lagi, hingga mati dalam keadaan suu’ul khatimah wal’iyadzu billah, semoga Allah jauhkan kita dari itu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْم
KAJIAN TAUHID KITAB TSALATSATUL USHUL (PERTEMUAN 5): THURSDAY, NOVEMBER 26, 2015 KAJIAN TAUHID Dari kitab: Tsalatsatul Ushul (= Tiga Landasan Utama) Penulis: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى Syarah/Penjelasan oleh: Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد: Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dicurahkan kepada kami dan kepada kalian semua. Kita lanjutkan kajian tauhid kita sampai pada 'Tingkatan-Tingkatan Ilmu Pengetahuan', ada 6 tingkat, yaitu: 1. Al-Ilmu 2. Al-Jahl Al-basith 3. Al-Jahl Al-murakkab Ketiganya sudah kita kaji pekan lalu, sekarang kita lanjutkan ke tingkat berikutnya: 4. AL-WAHM Yakni mengetahui sesuatu disertai kemungkinan pemahaman yang tidak kuat kebenarannya. 5. ASY-SYAK (keraguan) Yakni mengetahui sesuatu disertai dengan kemungkinan yang sama kuat antara pemahaman yang benar dan yang salah. 6. AZH-ZHAN Yakni m
** *(وعليك) ببر الوالدين فإنه من أوجب الواجبات* (وعليك) ببر الوالدين فإنه من أوجب الواجبات وإياك وعقوقهما؛ فإنه من أكبر الكبائر قال تعالى: (وقضى ربك أن لا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحساناً) الآية والتي بعدها وقال تعالى: (أن اشكر لي ولوالديك) فانظر كيف قرن الأمر بالإحسان إليهما بتوحيده وشكرهما إياه بشكره فعليك بابتغاء مرضاتهما وامتثال أمرهما ما لم يكن معصية، واجتناب نهيهما ما لم يكن طاعة واجبة، وبإيثارهما على نفسك وتقديم مهماتهما على مهماتك. *BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANGTUA* Hendaklah engkau selalu berbakti kepada kedua orangtuamu karena hukumnya wajib, dan durhaka kepada keduanya tergolong dosa besar. Maha Besar Allah dengan firman-Nya : وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوْا إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِالْواَلِدَيْنِ إِحْسَنًا. _*“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Allah dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orangtua dengan sebaik-baiknya…”*_ (QS. Al-Isra` : 23) Allah Swt. juga berfirman : أَنِ اشْكُرْ لِى وَلِوَالِدَيْكَ. _*“Bersyukurlah kepada-K
Komentar
Posting Komentar