MENGETAHUI "USHUULUL MA'RIFAT" DALAM ISLAM; MENUTUP PINTU-PINTU KEMUNGKARAN BERFIKIR


=======================
Pokok-pokok pengetahuan [ushuulul ma'rifat], merupakan salah satu takaran untuk dapat mengukur 'benar' dan 'salah'-nya pandangan seseorang dalam memahami Islam. Pokok-pokok yang dimaksud adalah: Mengetahui siapaTuhan itu? [ma'rifatur Rabb], Mengetahui siapa manusia itu? [ma'rifatul insaan] dan Apa alam itu? [ma'rifatul 'aalam]. Ketika benar memahami tiga perkara ini, maka cara pandangnya bisa benar. Dan ketika salah memahami tiga perkara ini, maka cara pandangnya bisa salah.
1) Mengetahui siapa Tuhan [Ma'rifatur Rabb]; Dalam Islam, keberadaan Tuhan sudah final, Dialah Alloh Jalla Jalaaluhu Dzat penguasa alam [Rabbul 'aalamien]. Al-Qur'an menjelaskan akan hal ini; Alloh itu Esa, Alloh itu tempat bergantung semua makhluk, Alloh itu tidak berputra dan tidak diputrakan, serta tidak ada yang mampu menyamainya seorang pun. Itulah Qs. Surat Al-Ikhlas. Dialah Alloh yang tidak ada Tuhan selainnya, Dia yang Maha hidup dan berdiri sendiri, tidak terkena lupa dan tidur. Itulah mutiara ayat Kursi. Alloh itu pun cahaya yang menerangi langit dan bumi, perumpaan cahayanya laksana lampu [misykat] yang di dalamnya ada pelita. Itulah mutiara Qs. An-Nuur. Masih banyak ayat lainnya yang menjelaskan siapa Tuhan itu, demikian pula hadits Nabi shalalloohu 'alaihi wasallam.
Berbeda dengan pandangan yang lain yang masih memperdebatkan siapa Tuhan itu? Ketika mereka belum atau tidak bisa menemukan jawabnya, merekapun menuduh 'Tuhan mulai lelah', 'Tuhan mulai bosan', 'Tuhan mulai sakit', bahkan 'Tuhan sudah mati' [god is that].
2) Mengetahui siapa manusia [ma'rifatul Insaan]; Dalam Islam, ini pun sudah final. Manusia itu adalah makhluk turunan ayahanda Adam 'alaihis salaam dan Bunda Hawa, Adam dicipta dari saripati tanah [sulaalatin min thien]. Beranak pinak melalui percampuran air mani yang memancar [nuthfah], lalu menjadi segumpal darah ['alaqah], kemudian menjadi seketul daging [mudhghah] yang membungkus tulang. Berikutnya, diciptakanlah pendengaran, penglihatan, hati dan ditiupkannya ruh. Semua itu dijelaskan Al-Qur'an [Qs. Al-Hijr/15: 26, 28, 29, Qs. Al-Mu'minuun/23: 12-14, Qs. An-Nahl/16:78, dll.], demikian pula hadits Nabi shalalloohu 'alaihi wasallam.
Berbeda dengan pandangan yang masih menduga-duga dengan teori evolusinya Charles Darwin, bahwa manusia itu berasal dari turunan kera. Namun di sisi lain, mereka unggulkan ras yahudi dengan species yang berbeda dengan manusia lainnya.
3) Mengetahui alam [ma'rifatul 'aalam]; Dalam Islam, ini pun sudah final. Alam tak nampak [ghaib] dengan alam yang nampak [syahaadah] sebagaimana Qs. Al-Jumu'ah/62:8, atau alam dunia yang fana dan terbatas [dunyaa] dengan alam akhir yang kekal abadi [akhirat]. Karenanya doa yang dipanjatkan pun do'a keselamatan dua alam "Rabbanaa aatinaa fied dunyaa hasanah wa fiel aakhirati hasanah wa qinaa adzaaban naar" [Qs. Al-Baqarah/2:201]. Semua menunjukkan bahwa Alloh jalla jalaaluh menjadikan dunia sebagai tempat sementara, dan akhirat merupakan negeri ujung pengharapan. Pantas, kalaulah Alloh menyebutnya dengan "wal aakhiratu khairun laka minal uulaa". Demikian pula hadits nabi shalalloohu 'alaihi wasallam menerangkan cukup banyak mengenai hal ini. Ibnul Qayyim mengistilahkannya dengan "daarul hijratain wa baabus sa'aadatain; dua negeri tempat berhijrah dan dua pintu kebahagiaan".
Berbeda dengan mereka, yang memahami alam ini perlu perlakuan khusus dengan ritus-ritus tertentu yang melahirkan pandangan-pandangan sinkretik.
Dengan pemahaman yang benar terhadap konsep ke-Tuhanan, maka bisa selamat pula dari pandangan materialisme-atheisme yang meyakini Alloh itu benda atau tidak ada sama sekali. Dengan pemahaman yang benar terhadap konsep manusia sebagai makhluk yang wajib patuh pada Penciptanya, maka selamat pula dari keyakinan humanisme yang keliru di mana hak asasi manusia diper-Tuhankan. Dengan pemahaman terhadap konsep alam yang benar, di mana manusia harus merawatnya, maka selamat pula dari keyakinan nativisme yang menggiring manusia pada ajaran mistik penuh klenik dan kejumudan.
Semoga Alloh menyelamatkan cara pandang kita dan terhindar dari berbagai ragam kemungkaran berfikir. Aamiin ... (#TRQ, Kultum Ramadhan, Diraasatul 'Aqiedah wal Manhaj, Tarikh 22 Ramadhan 1438 H. 🌙🕋🕌📚🇮🇩#)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA