JANGAN MERASA PALING BENAR SENDIRI

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
Bismillah..
Seringkali baik di dunia nyata ataupun di dunia maya kita mendapatkan celotehan orang yang berkata misalnya ; “Jangan merasa paling benar” atau “Jangan merasa benar sendiri”. Dan ucapan-ucapan semisal itu.
Itulah diantara ucapan sebagian orang awam atau orang yang merasa terusik keyakinannya atau orang yang tidak senang mendapatkan teguran atau nasehat.
Tidak ada seorang manusia pun yang berakal waras yang tidak memiliki keyakinan, apa yang dilakukannya atau di amalkannya merasa salah, menyimpang atau sesat.
Tanyakan kepada mereka para pelakon penyimpangan dan kesesatan, apakah yang merekayakini dan amalkannya itu benar ?
Pasti mereka akan menjawab, bahwa apa yang mereka yakini dan amalkannya adalah benar.
Tidak akan kita temukan orang yang bergelimang kesesatan tapi dia menyadari bahwa yang di yakini dan dilakukannya sebagai kesesatan.
Sebagai contoh Fir’aun, seorang raja dzalim yang sesat dan melampaui batas, ketika di peringatkan oleh Nabi Musa ‘alaihis salam untuk takut kepada adzab Allah Ta’ala. Fir’aun membantah bahwa yang dilakukannya adalah baik dan dia merasa diatas kebenaran.
Fir’aun berkata :
ู…َุง ุฃُุฑِูŠูƒُู…ْ ุฅِู„َّุง ู…َุง ุฃَุฑَู‰ٰ ูˆَู…َุง ุฃَู‡ْุฏِูŠูƒُู…ْ ุฅِู„َّุง ุณَุจِูŠู„َ ุงู„ุฑَّุดَุงุฏِ – (ุณูˆุฑุฉ ุบุงูุฑ. ูขูฉ)
“Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik, dan aku tidak menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”.
Itulah ucapan Fir’aun yang merasa benar, dia tidak merasa dirinya di atas kesesatan, padahal sesat.
• ALLAH TA'ALA MENJADIKAN SEMUA MANUSIA MERASA BENAR
Mengapa semua orang, semua golongan yang ada di dunia ini merasa benar padahal satu sama lainnya berbeda-beda saling bertentangan ?
Jika kita membaca keterangan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, maka kita bisa mengetahui yang menjadikan semua manusia merasa benar itu karena memang Allah Ta’ala menjadikan semua manusia merasa di atas kebenaran.
Sebagaimana Allah Ta’ala sebutkan dalam Firman-Nya :
ูƒَุฐَู„ِูƒَ ุฒَูŠَّู†َّุง ู„ِูƒُู„ِّ ุฃُู…َّุฉٍ ุนَู…َู„َู‡ُู…ْ
“Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka” (QS. Al-An’am: 108).
Karena Allah Ta’ala menjadikan semua manusia, semua kelompok dan golongan merasa benar, maka tidak mengherankan jika semua manusia merasa benar dan tidak ada seorang pun yang merasa sesat. Walaupun para pelaku kesesatan.
Semua orang, semua kelompok boleh mengklaim diatas kebenaran.
Namun apakah benar klaim mereka itu ??
• KEBENARAN ITU SUDAH JELAS DAN TERANG
Kebenaran itu sudah jelas dan terang sebagaimana terangnya sinar matahari di siang hari.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ุงู„ْุญَู„َุงู„ُ ุจَูŠِّู†ٌ ูˆَุงู„ْุญَุฑَุงู…ُ ุจَูŠِّู†ٌٌ
“Sesungguhnya perkara halal itu sudah jelas dan perkara haram itu sudah jelas”. (Muttafaqun ‘alaih).
• KEBENARAN ITU SATU TIDAK BERBILANG
Semua umat manusia yang berbeda faham, keyakinan dan golongannya, merasa di atas kebenaran.
Namun apakah mungkin mereka semua di atas kebenaran, sementara diantara mereka berbeda dan saling bertentangan. Padahal kebenaran itu satu tidak berbilang.
Imam Malik rahimahullah berkata :
ู„ุง، ูˆุงู„ู„ู‡ ุญุชู‰ ูŠุตูŠุจ ุงู„ุญู‚، ู…ุง ุงู„ุญู‚ ุฅู„ุง ูˆุงุญุฏ، ู‚ูˆู„ุงู† ู…ุฎุชู„ูุงู† ูŠูƒูˆู†ุงู† ุตูˆุงุจًุง ุฌู…ูŠุนًุง ؟ ู…ุง ุงู„ุญู‚ ูˆุงู„ุตูˆุงุจ ุฅู„ุงูˆุงุญุฏ
“Tidak, demi Allah, hingga ia mengambil yang benar. Kebenaran itu hanya satu. Dua pendapat yang berbeda tidak mungkin keduanya benar, sekali lagi kebenaran itu hanya satu”.
• EMPAT PILAR YANG HARUS DIMILILIKI PENGIKUT KEBENARAN
Orang-orang yang berada di atas kebenaran (Al-Haq) ialah, orang-orang yang berdiri di atas empat pilar berikut ini :
☑ Mengikuti petunjuk Allah Ta’ala.
☑ Mengikuti bimbingan Rasulullah shallallahu ‘alaihiwa sallam.
☑ Mengikuti jalan dan pemahaman para Sahabat.
☑ Mengembalikan perselisihan kepada Allah dan Rasul-NyaItulah empat pilar yang harus dijadikan pijakan oleh orang-orang yang berada di atas kebenaran (Al-Haq).
Apabila ada orang atau kelompok yang mengklaim di atas kebenaran (Al-Haq), namun tidak berdiri di atas empat pilar di atas,maka klaimnya sebagaimana klaim fir’aun yang dzalim dan sesat dan juga orang-orang yang menyimpang dan sesat lainnya.
Keyakinan merasa benar yang dibangun di atas empat pilar di atas, itulah kebenaran yang harus di bela dan harus di tampakkan kepada semua manusia. Walaupun dengan konsekuensi di musuhi kebanyakan orang.
Rasa tidak suka dan sikap permusuhan yang ditunjukkan orang-orang yang merasa terusik, tidak senang ditegur dan dinasehati,tidak seharus kebenaran jadi ditutupi dan disembunyikan.
Abu Ali Ad-Daqqoq berkata
ุงู„ุณَّุงูƒِุชُ ุนَู† ุงู„ุญَู‚ِّ ุดَูŠْุทَุงู†ٌ ุฃُุฎْุฑِุณُ
“Orang yang diam dari kebenaran adalah setan bisu”.
Abu Ali Ad-Daqqoq menyerupakan orang yang diam tidak menampakkan kebenaran sebagai setan yang bisu. Walaupun setan itu bisu tidak membuat makar tapi hakekatnya tetap mencelakakan.
Kebencian dan permusuhan orang-orang yang merasa terusik, tidak seharusnya lari dari tanggung jawab untuk menampakkan kebenaran. Kebencian dan permusuhan mereka kepada kebenaran sudah ada semenjak dahulu dan akan ada sepanjang masa.Bukankah para Rasul yang di utus oleh Allah Ta’ala juga mendapatkan cibiran dan permusuhan dari para penentangnya. Besarnya permusuhan mereka tidak seharusnya menjadikan lemah untuk tetap istiqomah dalam dakwah dalam membela kebenaran yang sebenarnya.
By : Agus Santosa Somantri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA