TAUHID ADALAH MENGESAKAN KECINTAAN HANYA KEPADA-NYA

Intisari Tauhid [23]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ.
“Dan di antara manusia, ada yang mengadakan (sembahan) selain Allah sebagai tandingan-tandingan (terhadap-Nya), yang mereka mencintai (tandingan-tandingan) itu sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, cinta mereka amatlah dalam kepada Allah. Seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu hanyalah milik Allah seluruhnya dan bahwa siksaan Allah amatlah dahsyat, (niscaya mereka akan menyesal).” [Al-Baqarah: 165]

Allah Ta’ala menyebutkan keadaan orang-orang yang berbuat syirik terhadap-Nya, di dunia dan tempat kembali mereka di akhirat, ketika mereka mengadakan tandingan-tandingan dan padanan-padanan bagi Allah dengan menyamakan tandingan-tandingan tersebut dengan Allah dalam kecintaan.
Kemudian Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang beriman muwahhidûn, bahwa mereka mencintai Allah melebihi kecintaan orang-orang (yang membuat tandingan) kepada tandingan-tandingan tersebut, atau melebihi kecintaan orang yang membuat tandingan kepada Allah. Karena, kecintaan orang yang beriman kepada-Nya adalah murni, sedangkan kecintaan orang-orang yang membuat tandingan adalah bercabang/tercampur.
Kemudian, Allah mengancam orang-orang musyrikin itu bahwa, seandainya mengetahui segala sesuatu yang akan dilihat dan menimpa kepada mereka, berupa perkara yang mengerikan dan adzab yang dahsyat nanti pada hari kiamat karena kesyirikan yang mereka lakukan, juga (mengetahui) keesaan Allah dalam kemampuan dan kemenangan terhadap tandingan-tandingan mereka, pasti mereka akan berhenti dari kesesatan yang mereka lakukan. Akan tetapi, hal itu tidak tergambar dalam diri mereka juga mereka tidak mengimani hal itu.
Faedah Ayat
1. Bahwa termasuk ke dalam makna tauhid dan syahadat Lâ Ilâha Illallâh: menunggalkan kecintaan kepada Allah dengan kecintaan yang mengharuskan adanya perendahan diri dan ketundukan.
2. Bahwa orang-orang musyrikin mencintai Allah dengan kecintaan yang besar, tetapi (kecintaan) tersebut belum dapat memasukkan mereka ke dalam Islam karena mereka menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam hal itu.
3. Bahwa kesyirikan adalah kezhaliman.
4. Ancaman terhadap orang-orang musyrikin pada hari kiamat.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
__
dzulqarnain.net
fb.com/dzulqarnainms
telegram.me/dzulqarnainms
twitter.com/dzulqarnainms
instagram.com/dzulqarnainms

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA