*REJEKIMU TELAH DIJAMIN OLEH ROBB-MU*

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

_"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi ini melainkan semuanya dijamin Alloh rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua itu (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz)."_ (QS Huud : 6)

*Faedah :*

1. Di dalam ayat yg mulia ini, Alloh ta'ala mengabarkan  bahwa bahwa semua makhluk yg hidup di atas bumi ini, baik di daratan maupun di lautan, telah dijamin rejekinya, dan akan disampaikan/diberikan kepadanya apa yg telah Alloh tetapkan (rejeki tsb) untuknya.

Dan jg bahwa Dia (Alloh) mengetahui "tempat kediamannya" dan "tempat penyimpanannya".

Yg dimaksud dengan : (مستقرها), yakni dari sisi tempatnya (sehingga maknanya : tempat kediamannya/tempat tinggalnya).

Sedangkan yg dimaksud : (مستودعها), yakni dari sisi kematiannya (sehingga maknanya : tempat dimana dia kelak disimpan/dikebumikan/dikuburkan).

Ada pula yg mengatakan, makna : (مستقرها), yaitu "di dlm rahim".

Sedangkan makna : (مستودعها), di dlm tulang sulbi.

Kedua makna tersebut di atas, sebagaimana yg diriwayatkan oleh *Al-Imam Ibnu Katsir* rohimahulloh  dlm Tafsirnya, dari *Ibnu Abbas* rodhiyallohu anhuma.

3. Semua binatang melata (yakni seluruh makhluk yg hidup di muka bumi ini), gerakannya, atau ketenangannya dan jg rejekinya, (semua itu telah tertulis) di dlm kitab yg nyata, yaitu *Lauhul Mahfudz* (yakni kitab catatan takdir seluruh makhluk yg ada di alam semesta ini). Sebagaimana dlm firman Alloh ta'ala :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ ( ٢٢)

_"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."_ (QS Al-Hadid : 22)

Juga dlm firman-Nya :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

_"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Robb-mu-lah mereka dihimpunkan."_ (QS Al-An'am : 38)

4. *Al-Imam Ibnu Majah* rohimahulloh meriwayatkan hadits dlm kitabnya   *Sunan Ibni Majah* (no. 2144), dgn sanad yg hasan,  dari *Jabir bin Abdillah* rodhiyallohu anhuma dia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِيْ الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِيْ الطَّلَبِ خُذُوْا مَا حَلَّ وَدَعُوْا مَا حَرُمَ

_"Wahai manusia, bertaqwalah kepada Alloh dan berusahalah dengan cara yang baik ! Sesungguhnya satu jiwa itu tidak akan mati *hingga rizkinya diberikan secara sempurna*, walaupun lambat. Oleh karena itu bertakwalah kalian kepada Allâh Azza wa Jalla dan berusahalah dengan cara yang baik ! Ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.”_

[HR. *Ibnu Mâjah* (no. 2144), *al-Hâkim* (II/4), dan *al-Baihaqi* (V/264-265). Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albâni rohimahulloh dalam *Silsilatul Ahâdîtsis Ash- Shahiihah* pada pembahasan hadits no 2607)

Dalam hadits Umar rodhiyallohu anhu, dia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغدُوْ خِمَاصًا ، وتَرُوْحُ بِطَانًا

_“Seandainya kalian bertawakkal kepada Alloh dengan sungguh-sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Alloh sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.”_

(HR *Imam At-Tirmidzi* dalam *Sunan*-nya (no. 2344) dan yg lainnya, dan at-Tirmidzi berkata : "Hadits ini hasan shahih". Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani rohimahulloh dlm *Silsilah As-Shohihah*, no. 310)

(Sumber : *Min Kunnuuzil Qur'aanil Kariim, Tafsiirul Aayaati Minal Kitaabil 'Aziiz*, hal. 103, karya As-Syaikh Abdul bin Hamd Al-'Abbad Al-Badr hafidzohulloh)

Jadi, kesimpulannya : Hendaknya kita *yakin dan tawakkal (pasrah sepenuhnya) kpd Alloh ta'ala*, karena rejeki kita telah dijamin dan akan dipenuhi oleh Alloh ta'ala.

Akan tetapi, kita pun jangan lupa, agar *tetap bekerja dan berusaha* semampu kita, untuk mendapatkan rejeki yg kita inginkan tersebut. Karena Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam, juga menyuruh kita untuk bekerja dan berusaha dgn sungguh-sungguh.

Setelah itu, hasilnya kita pasrahkan kepada Alloh ta'ala.

Dgn menjalani prinsip hidup seperti ini, insya Alloh hati kita akan terasa lapang, tenang, lega dan ridho dgn apapun yg telah ditentukan oleh Alloh buat kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA