Tafsir Ayat (1)


📚 Penjelasan Makna-makna dan sifat Ibadurrahman

📖

Allah menyebutkan penghambaan dan wujud-wujud penghambaan itu dalam ayat-ayatnya. Yang akan menjadi pokok pembahasan ini adalah di qs Alfurqan ayat 63-77.

Allah Berfirman:

ﻭَﻋِﺒَﺎﺩُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻤْﺸُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻷﺭْﺽِ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺧَﺎﻃَﺒَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠُﻮﻥَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺳَﻼﻣًﺎ ‏( ٦٣ ‏)

63. Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “Salam
,"

Tafsir:
Syaikh Abu Yahya Marwan bin Musa berkata",

Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan banyaknya kebaikan-Nya, nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya serta taufiq-Nya kepada mereka untuk beramal saleh sehingga mereka berusaha mencapai tempat-tempat tinggi di kamar-kamar surga.

Allah menyebutkan pondasi keimanan para penghuni surga yaitu Ubudiyyah. Ubudiyyah (penghambaan) ini terbagi menjadi dua:
- Ubudiyyah kepada rububiyyah Allah, maka dalam hal ini semua manusia ikut di dalamnya, baik yang muslim maupun yang kafir, yang baik maupun yang jahat, semuanya adalah hamba Allah yang diatur-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” (Terj. Maryam: 93).


- Ubudiyyah kepada uluhiyyah Allah, yaitu ibadah yang dilakukan para nabi dan para wali-Nya, dan penghambaan kepada uluhiyyah inilah yang dimaksud dalam ayat di atas. Oleh karena itulah, Allah hubungkan kata ‘ibaad” (hamba-hamba) kepada Ar Rahman sebagai isyarat bagi mereka, bahwa mereka memperoleh keadaan ini disebabkan rahmat-Nya.

Dalam ayat ini dan selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala buah-buah keimanan yaitu menyebutkan sifat-sifat mereka yang merupakan sifat yang sangat utama yang mesti diwujudkan oleh seorang mu'min.

Yakni dia bertawadhu’ (berendah diri) kepada Allah dan berendah hati kepada makhluk-Nya. Ayat ini menerangkan sifat mereka, yaitu sopan, tenang, dan bertawadhu’.

Ucapan salam yakni ucapan yang bersih dari dosa. Mereka memaafkan orang yang bodoh dan tidak mengucapkan kecuali yang baik. Mereka santun dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, tetapi membalasnya dengan kebaikan.

📝Tafsir Hidayatul Insan

📲 risalah12.blogspot.com, t.me/mutiaraArrisalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA