UNGKAPAN "LAW LA" (KALAU BUKAN) YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH !

Al-'Allamah Al-Faqih Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Dalam bab ini kami memiliki beberapa ungkapan, maka hendaknya perhatikan mana yang tepat !

Pertama: Kalau bukan karena Allah menyelamatkanku dengan fulan niscaya aku mati. Ungkapan ini benar dan merupakan ungkapan yang paling bagus.

Kedua: Kalau bukan karena fulan menyelamatkanku niscaya aku tenggelam. Hal ini benar apabila orang yang menyelamatkannya itu nyata. Adapun jika keberadaan orang yang menyelamatkannya telah meninggal maka hal ini tidak boleh.

Ketiga: Kalau bukan karena Allah kemudian (tsumma) fulan niscaya aku tenggelam. Maka ungkapan ini boleh.

Keempat: Kalau bukan karena Allah lalu (al-fa') fulan niscaya aku tenggelam. Maka ungkapan ini tidak baik.

Kelima: Kalau bukan karena Allah dan fulan, maka ungkapan ini tidak boleh, karena Anda telah menyekutukan Allah bersama fulan dengan huruf al-wawu (dan) yang berkonsekuensi menyamakan. Dan hal ini tidak boleh. Wallahu a'lam.

Sumber: Ta'liq 'ala Shahih Muslim 1/726-728.

ولدينا في هذا الباب عبارات ، فلننظر أيها أصح ؟

الأولى : لولا أن الله أنقذني بفلان لهلكت ، هذه صحيحة ، وهي من أحسن العبارات .

الثانية : لولا أن فلاناً أنقذني لغرقت ، هذا صحيح ـ إذا كان أنقذه حقيقة ـ أما إذا كان ميتاً ، فهذا لا يجوز .

الثالثة : لولا الله ثم فلان لغرقت ، فهذه جائزة .

الرابعة : لولا الله ففلان لغرقت ، فهذه بين بين .

الخامسة : لولا الله وفلان ، فهذه غير جائزة ؛ لأنك شركت الله تعالى مع فلان بحرف يقتضي التسوية ، وهذا لا يجوز ، والله أعلم . ص726 ـ 728 .

Dalil untuk point 2 artikel ungkapan "law laa" yang boleh dan tidak boleh adalah:

Dari Al-Abbas bin Abdul Muththalib, berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau bisa memberi manfaat kepada Abu Thalib, sebab dia dulu memeliharamu dan membelamu ?” Jawab beliau, “Benar, dia berada di neraka yang paling dangkal, kalau bukan karenaku niscaya dia menjadi penghuni neraka yang paling bawah".

Berkata Syaikh Ibnul 'Utsaimin rahimahullah:

Boleh menyandarkan sesuatu kepada sebabnya dengan lafadh "law laa" (kalau bukan) berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: (kalau bukan karenaku niscaya dia menjadi penghuni neraka yang paling bawah) dan syahidnya (dalilnya) : kalau bukan karenaku..

عن العباس بن عبدالمطلب أنه قال : يارسول الله هل نفعت أبا طالب بشيء فإنه كان يحوطك ويغضب لك ؟ قال : ( نعم . هو في ضحضاح من نار . ولولا أنا لكان في الدرك الأسفل من النار ) .

يجوز إسناد الشيء إلى سببه بلفظ لولا ، لقوله ( لولا أنا ، لكان في الدرك الأسفل من النار ) والشاهد قوله : ( لولا أنا )

Semoga Bermanfaat ! Baarakallahufiykum.
======================
Join Channel Telegram : https://t.me/amalislami

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA