~**~ KATA-KATA DIATAS PEMBARINGAN KEMATIAN ~**~


Oleh ; Salsabila Savannah
Salafus-shalih menghisab diri mereka sampai saat menghadapi sakaratul maut!! marilah kita renungkan kata-kata mereka :
1. Dikatakan kepada Abdul MAlik bin MArwan pada waktu sakitnya yang mengantar kepada kematiannya " BAgaimana engkau mendapati dirimu wahai Amirul Mukminin?"
Jawabnya " aku mendapati diriku sebagaimana firman Allah Ta'ala : " Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan dibelakangmu (didunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan diantara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah)" Al-An'am:94.
2. Ketika kematian menghampiri Mu'adz Radhiyallahu Anhu, dia berkata " YA Allah, selama ini aku takut kepada-MU, dan sekarang aku mengharapkan-MU. ya Allah, Engkau tahu bahwa aku tidak menciontai dunia dan tidak enggan hidup lama didalamnya untuk mengalirkan sungai dan menanam pepohonan, tetapi aku tinggal didunia untuk dahaga (puasa) saat panas kerontang, berjuang (shalat malam) waktu krisis dan berkumpul dengan para ulama dalam halaqah dzikir".
3. Imam Ibnul Jauzi menangis ketika ia hendak meninggal, sehingga murid-muridnya berkata " Wahai Imam, bukankah engkau telah berbuat begini dan begitu..?"
Imam berkata " Demi Allah, sesungguhnya aku takut sekiranya aku melampaui batas dan munafik, sehingga pantas atas diriku firman Allah Ta'ala :
" Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan. Dan (jelaslah) bagi mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu memperolok-olokkanya." Az-Zumar :47-48
Kemudia Imam berkata lagi " Ditanganku, dalam majelis dzikir, telah bertaubat lebih dari dua ratus ribu manusia. Dan ditanganku pula telah masuk Islam lebih dari dua ratus jiwa.
Berapa banyak orang-orang yang takabur yang tak pernah meneteskan airmata namun ketika mendengar nasehatku ia pun berlinang air matanya. Wajar bagi orang yang memandang sekejap kenikmatan ini mengharapkan kesempurnaan.
BArangkali sebab-sebab takut itu terlintas dalam penglihatanku, menyebabkan aku tidak berbuat maksimal dan melenceng.
Suatu hari saya duduk (berdakwah) dan melihat di sekitarku lebih dari sepuluh ribu orang semuanya bergetar hatinya atau meneteskan airmatanya,
Saya berkata kepada diriku sendiri " BAgaimana denganmu jika mereka selamat (sebab mendengarkan dakwahmu) sedang engkau sendiri binasa.."
Saya berteriak dengan lisan bathinku " Tuhanku, Junjunganku, jikalau Engkau tetapkan siksa atas diriku nanti maka jangan Engkau beritahu mereka tentang siksaku, untuk menjaga nama baik-MU, bukan karenaku, agar mereka tidak berkata : Allah menyiksa orang yang telah menunjukkan jalan kepada-NYA" - (Shahid Al-Khantir, 249)
---------------------------------------------------------------
Text dan Rujukan :
KArena itu setiap muslim harus menyempatkan diri melakukan hisab (instropeksi) terhadap setiap perbuatan yang telah diperbuat dan perkataan yang telah dikatakan.
Siapa yang melakukan hisab atas dirinya didunia, mudah2an akan ringan hisabnya di akhirat nanti.
- (Syaikh MAhmud Al-Mishri,10.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA