MUSTAHIL MENAFSIRKAN AL-QUR'AN TANPA BAHASA ARAB


حم () وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ () إِنَّا جَعَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (الزخرف:1-3)
"Haa miim.Demi kitab yang menerangi. Sesungguhnya kami jadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kalian dapat memahaminya". (Az-Zuhruf:1-3).
يقول تعالى: { حم . وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ } أي: البين الواضح الجلي المعاني والألفاظ؛ لأنه نزل بلغة العرب التي هي أفصح اللغات للتخاطب بين الناس؛ ولهذا قال: { إِنَّا جَعَلْنَاهُ } أي:أنزلناه { قُرْآنًا عَرَبِيًّا } أي: بلغة العرب فصيحا واضحا، { لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ } أي: تفهمونه وتتدبرونه، كما قال: { بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ } [الشعراء: 195].-التفسير لابن كثير,المكتبة الشاملة,ج:7,ص:218-
Allah Ta'ala berfirman: { Haa miim.Demi kitab yang menerangi} maksudnya adalah yang terang, jelas dan nampak makna dan lafadz-lafadznya, karena Al-Qur'an diturunkan dengan bahasa Arab yang merupakan bahasa yang paling fasih untuk digunakan dalam percakapan antara manusia, oleh sebab itu Allah berfirman: "Sesungguhnya kami jadikan Al-Qur'an" maksudnya adalah kami turunkan Al-Qur'an "Sebagai bacaan dalam bahasa Arab" maksudnya adalah dengan bahasa Arab yang keadaannya fasih dan jelas, "Agar kalian ber'akal" maksudnya adalah agar kalian memahami dan mempelajarinya, sebagaimana Allah berfirman: "Dengan bahasa Arab yang jelas" (As-Syu'ara:195).-Tafsir Ibnu Katsir:7/218-
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لا رَيْبَ فِيهِ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ (الشورى:7)
"Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam."(Q.s As-Syura:7)
قال ابن كثير:{ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا } أي: واضحا جليا بينا، { لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى } وهي مكة، { وَمَنْ حَوْلَهَا } أي: من سائر البلاد شرقا وغربا، وسميت مكة "أم القرى"؛ لأنها أشرف من سائر البلاد، لأدلة كثيرة مذكورة في مواضعها. ومن أوجز ذلك وأدله ما قال الإمام أحمد:حدثنا أبو اليمان، حدثنا شعيب، عن الزُّهْرِي، أخبرنا أبو سلمة بن عبد الرحمن أن عبد الله بن عَدِي بن الحمراء الزهري أخبره: أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول -وهو واقف بالحَزْوَرَة في سوق مكة-: "والله، إنك لخير أرض الله وأحب أرض الله إلى الله، ولولا أني أُخْرِجْتُ منك ما خرجت" .وهكذا رواية الترمذي، والنسائي، وابن ماجه، من حديث الزهري، به (4) وقال الترمذي: حسن صحيح. -التفسير لابن كثير,المكتبة الشاملة,ج: 7,ص: 191 ,أو تفسيرالجلالين,ج :1,ص:638-
Ibnu Katsir berkata: "Kami wahyukan kepadamu Al-Qur'an dengan bahasa Arab" maksudnya adalah bahasa yang jelas, nyata, dan terang, "supaya engkau memberi peringatan kepada penduduk ummul Qura" yaitu Mekkah, "dan orang yang ada disekitarnya" maksudnya adalah yang ada diseluruh negeri baik ditimur maupun dibarat, dan Mekkah disebut Ummul Qura karena Mekkah merupakan tempat yang paling mulia dari seluruh negeri, karena banyak sekali dalil-dalil yang tersebut tentang pembahasan Mekkah. Diantara keterangan yang paling ringkas dan tepat dijadikan dalil adalah apa yang disampaikan Imam Ahmad: Telah menyampaikan kepada kami Abu Al-Yaman, telah menyampaikan kepada kami Syu'aib, dari Zuhri, telah menyampaikan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abdullah bin 'Adi bin Al-Hamra Az-Zuhri telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar rasulullah saw bersabda –sedangkan nabi berdiri diharurah dipasar Mekkah-: "Demi Allah! Sesungguhnya kamu (Mekkah) betul-betul bumi Allah yang terbaik, dan bumi yang paling dicintai oleh Allah, andaikan aku tidak dikeluarkan (dilahirkan) darimu, maka aku tidak akan keluar (lahir)". Dan seperti itulah riwayat Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, dari hadits Zuhri. Berkata Tirmidzi: Hasan Shahih. –Tafsir Ibnu Katsir:7/191,Tafsir Jalalain:1/638-
{ إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ } وذلك لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس؛ فلهذا أنزلَ أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل، بسفارة (8) أشرف الملائكة، وكان ذلك في أشرف بقاع الأرض، وابتدئ إنزاله في أشرف شهور السنة وهو رمضان، فكمل من كل الوجوه .-التفسير لابن كثير,المكتبة الشاملة,ج:4,ص:366-
"Kami turunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kaliam memahami" hal itu karena bahasa Arab merupakan bahasa yang paling fasih dari semua bahasa, dan paling jelas, serta paling luas, dan paling banyak digunakan untuk makna-makna yang digunakan oleh setiap jiwa, oleh sebab itu diturunkan kitab yang paling mulia, dengan bahasa yang paling mulia, kepada rasul yang paling mulia, melalui perantaraan malaikat yang paling mulia, diturunkan ditempat yang paling mulia, dan permulaan turunnya pada bulan yang paling mulia yaitu Ramadhan, maka sempurnalah kemuliaan Al-Qur'an dari setiap aspek .-Tafsir Ibnu Katsir:4/366-
قال البخاري، رحمه الله: نزل القرآن بلسان قريش والعرب، قرآنا عربيا، بلسان عربي مبين، حدثنا أبو اليمان، حدثنا شعيب (1) عن الزهري: أخبرني أنس بن مالك قال: فأمر عثمان بن عفان زيد بن ثابت وسعيد بن العاص وعبد الله بن الزبير وعبد الرحمن بن الحارث بن هشام أن ينسخوها في المصاحف، وقال لهم: إذا اختلفتم أنتم وزيد في عربية من عربية القرآن، فاكتبوها بلسان قريش، فإن القرآن نزل بلسانهم، ففعلوا (التفسير لابن كثير,المكتبة الشاملة,ج:1,ص:23)
Berkata Bukhari rahimahullah: Al-Qur'an diturunkan dengan bahasa Quraisy dan Arab, Quraanan 'Arobiyyan dengan bahasa arab yang jelas, Telah menyampaikan kepada kami Abu Al-Yaman, telah menyampaikan kepada kami Syu'aib, dari Zuhri"Telah menyampaikan kepadaku Anas bin Malik dia berkata: Kemudian Usman bin 'Affan memerintahkan Zaid bin Tsabit dan Sa'id bin Al-'Ash, 'Abdullah bin Zubair, dan 'Abdurrahman bin Harits bin Hisyam supaya mereka menyalinnya kedalam mushaf-mushaf dan berkata kepada mereka: “Jika kalian berbeda pendapat sedangkan Zaid adalah seorang Arab yang jadi bagian dari bahasa Arabnya Al-Qur'an, maka tulislah dengan bahasa orang Quraisy, sebab sesungguhnya Al-Qur'an diturunkan dengan bahasa mereka”. Maka kemudian mereka melakukannya. (Tafsir Ibnu Katsir:1/23)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA