Meninggalkan Hal Yang Buruk dan Kurang Bermanfaat.

Yuk hijrah ๐Ÿ˜Š

Kalimat yang cukup singkat namun sarat akan makna, ya. Bahwa kebaikan Islam pada diri seseorang ditentukan dari sikapnya meninggalkan hal yang buruk lagi tak bermanfaat. Banyak hal yang bisa dilakukan kita sebagai muslimah dalam meminimalisir hal yang kurang bermanfaat - banyak sekali hujjah penjelas di dalam Al Quran serta sunnah yang disebutkan dalam hadits. Apa saja sih perkara yang tidak bermanfaat itu?
Dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam disebutkan bahwa perkara yang tidak bermanfaat meliputi perbuatan yang haram, perkara yang makruh, hal-hal yang mutasyabihat, serta berlebih-lebihan dalam perkara mubah yang tidak dibutuhkan. Terus, kalau meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat, dapat apa, dong?
Selain menjadi tanda keIslaman seseorang seperti yang disebutkan di kitab Al Muwaththo Imam Malik bin Annas (redaksi yang sama disebutkan dalam hadits riwayat Tirmidzi No. 2138; kedudukan hadits: hasan), Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda tentang faedah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat,
ุฐَุง ุฃَุญْุณَู†َ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ุฅِุณْู„ุงู…َู‡ُ ، ูَูƒُู„ُّ ุญَุณَู†َุฉٍ ูŠَุนْู…َู„ُู‡َุง ุชُูƒْุชَุจُ ุจِุนَุดْุฑِ ุฃَู…ْุซَุงู„ِู‡َุง ุฅِู„َู‰ ุณَุจْุนِ ู…ِุงุฆَุฉِ ุถِุนْูٍ ، ูˆَูƒُู„ُّ ุณَูŠِّุฆَุฉٍ ูŠَุนْู…َู„ُู‡َุง ุชُูƒْุชَุจُ ู„َู‡ُ ุจِู…ِุซْู„ِู‡َุง ุญَุชَّู‰ ูŠَู„ْู‚َู‰ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ
“Jika Islam salah seorang dari kalian baik, maka setiap amal kebaikan yang ia lakukan akan dicatat (pahalanya) sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat dan setiap kejelekan yang dia lakukan hanya dicatat sebagai satu kejelekan. Hal ini berlaku sampai dia berjumpa dengan Allah ‘Azza wa Jalla” (HR. Muslim)
Lantas, batasannya hal yang tidak bermanfaat itu seperti apa?
Perlu dicatat bahwa batasan ini tentunya berdasarkan syari'at, bukan berdasarkan hawa nafsu. Contoh: berlebih-lebihan dalam memakai pakaian syar'i dan bersolek (bertabarruj). Jika hal ini dilakukan di depan mahrom - terutama suami, maka ini jelas sangat bermanfaat menjaga keharmonisan rumah tangga dan keluarga. Namun bagaimana jika hanya memamerkannya agar dipuji kecantikannya di depan khalayak umum lagi non mahrom? Tentu ini tidak bermanfaat sama sekali. "Bermanfaat kok, aku jadi puas dipuji dan orang-orang kenal aku kalau aku ini modis dan cantik." Nah, inilah yang disebut mengikuti hawa nafsu. Sesungguhnya ketika wanita melangkahkan kaki keluar dari rumahnya, setan menghiasinya dengan keindahan. Tidak bersolek atau berdandan, berpakaian syar'i dan gelap, dan sudah pakai cadar aja masih bisa bikin deg-deg serr, apalagi yang bertabarruj? :D
Namun bukan berarti kami tidak menghargai setiap proses hijrah muslimah sekalian. Hadits tersebut diatas pun menandakan bahwa keIslaman seseorang pun bertingkat-tingkat. Untuk menjadi muslimah Luar Biasa, tentu yang dilakukan adalah hal-hal yang dinilai susah, mengekang, dan bertolak belakang dengan hawa nafsu. Lantas, kita mau jadi muslimah yang Luar Biasa atau biasa saja? Silahkan tentukan pilihannya, apalagi kita berlomba dengan waktu dan kematian kita.
Yuk Hijrah! Bersemangat mengamalkan kebaikan dan melakukan hal yang bermanfaat, sebagaimana Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุงุญْุฑِุตْ ุนَู„َู‰ ู…َุง ูŠَู†ْูَุนُูƒَ ูˆَุงุณْุชَุนِู†ْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุชَุนْุฌِุฒْ
“ Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah” (H.R Muslim). ๐Ÿ˜Š

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA