Terbawa Kawan.


Pilah-pilih teman sejak sekarang..
Sebelum kelak di akhirat berakhir dengan penyesalan..
Allah Ta’ala berfirman
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا. يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata:
“Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku)..”
[QS. Al Furqan: 27-28]
Bahkan untuk mengetahui karakter seseorang bisa di deteksi melalui kawan dekatnya..
Sebagaimana dikatakan:
"Tidak perlu engkau menjelaskan siapa dirinya, cukup beritahu dengan siapa dia berkawan.."
Betapa kita tahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyuruh kita selektif dalam memilih kawan,
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu bergantung agama teman dekatnya..
Maka hendaklah kalian memilah-milih siapakah yang akan menjadi kawan dekatnya..”
[HR Abu Daud: 4833, at-Tirmidzi: 2378 ash-Shahihah: 927 al-Albani]
Maka jangan heran bila pengaruh kawan demikian besar..
Tidak hanya kepada mereka anak kecil saja..
Namun juga kita yang (katanya) telah dewasa dan bisa bijak bersikap..
Tapi ternyata.. Tetap terbawa kawan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA