mentadabburi Al-Qur’an

Imam Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari ulama senior tabi’in, imam Hasan al-Bashri, yang berkata:
وَاللَّهِ مَا تَدَبُّره بِحِفْظِ حُرُوفِهِ وَإِضَاعَةِ حُدُودِهِ، حَتَّى إِنَّ أَحَدَهُمْ لَيَقُولُ: قَرَأْتُ الْقُرْآنَ كُلَّهُ مَا يُرَى لَهُ القرآنُ فِي خُلُقٍ وَلَا عَمَلٍ
“Demi Allah, mentadabburi Al-Qur’an bukanlah dengan menghafal ayat-ayatnya namun menelantarkan hukum-hukumnya. Sampai-sampai salah seorang di antara mereka mengatakan ‘Aku telah hafal seluruh ayat Al-Qur’an’, namun sama sekali tidak nampak bekas Al-Qur’an pada akhlaknya dan amal perbuatannya.” (Ibnu katsir, Tafsir Al-Qur’an al-Azhim, 7/64)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA