Biografi Ibnu Khuzaimah bag 1




Diposkan oleh Abu Al-Jauzaa' :
Label:
Tokoh

Nama
Muhammad bin Ishaaq bin Khuzaimah bin Al-Mughiirah bin Shaalih bin Bakr As-Sulamiy An-Naisaabuuriy, yang mempunyai julukan : imamnya para imam (imaamul-aimmah).
Kunyah
Abu Bakr

Madzhab Fiqhiyyah
Madzhab fiqh yang ia pegang adalah Syaafi’iyyah. As-Sam’aaniy berkata :
وكان أدرك أصحاب الشافعي وتفقه عليهم
“Ia bertemu dengan shahabat-shahabat (murid) Asy-Syaafi’iy dan belajar kepada mereka” [Al-Ansaab, 2/362].
Kelahirannya
Dilahirkan di Naisaabuur pada bulan Shafar tahun 223 H [Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 14/365, Al-A’laam oleh Az-Zirkiliy 6/29, dan Thabaqaat As-Syaafi’iyyah Al-Kubraa oleh As-Subkiy 3/110].
Perjalanannya dalam Menuntut Ilmu
Ia berjalan ke berbagai negeri untuk mendapatkan hadits [Al-Muntadham oleh Ibnul-Jauziy 13/233], di antaranya negeri ‘Iraaq, Syaam, Mesir, dan yang lainnya [Al-Ansaab oleh As-Sam’aaniy 2/362]. Ia memasuki daerah Jurjaan pada bulan Rajab tahun 300 H dan meriwayatkan hadits di sana. Kemudian keluar menuju Ribaath Dahistaan dan meriwayatkan hadits di sana, dan meng-imla’-kannya di sebuah masjid tua di sana [Taariikh Jurjaan oleh Abul-Qaasim Al-Jurjaaniy hal. 413].
Guru-Gurunya
·         Mendengar hadits dari Ishaaq bin Rahaawaih dan Muhammad bin Humaid, akan tetapi tidak meriwayatkan hadits dari mereka berdua dikarenakan ia menulis dari mereka ketika masih ia masih kecil sebelum ia dapat memahaminya [Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 14/365-366].
·         ‘Aliy bin Hajar di Marwa
·         Yuunus bin ‘Abdil-A’laa di Mesir
·         Ahmad bin Ibraahiim Ad-Dauraqiy dan saudaranya yang bernama Ya’quub.
·         Muhammad bin Harb di Waasith.
·         Muhammad bin Abaan Al-Mustamliy
·         Dan yang lainnya masih banyak [Al-Muntadham, 13/233 dan Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 14/365-366].
Murid-Muridnya
o    Telah menulis darinya Abu Bakr Al-Ismaa’iiliy di Jurjaan dan Dahistaan [Taariikh Jurjaan hal. 413].
o    Telah meriwayatkan darinya, dua syaikhnya : Al-Bukhaariy dan Muslim di selain kitab Shahih-nya [Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 14/366-367]. Al-Haakim berkata :
قد رأيت في كتاب مسلم بن الحجاج بخط يده: حدثني محمد بن إسحاق أبو بكر صاحبنا
“Aku pernah melihat di kitab Muslim bin Al-Hajjaaj dengan tulisan tangannya : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ishaaq Abu Bakr, shahabat kami” [At-Taqyiid oleh Ibnu Nuqthah, hal. 17].
o    Syaikhnya, Muhammad bin ‘Abdillah bin ‘Abdil-Hakam.
o    Cucunya, Muhammad bin Al-Fadhl bin Muhammad bin Khuzaimah.
o    Abu Haatim Al-Bustiy (Ibnu Hibbaan).
o    Abu Ahmad bin ‘Adiy (Ibnu ‘Adiy).
o    Abu Bakr Ahmad bin Ishaaq Ash-Shibghiy.
o    Abu Ahmad Al-Haakim.
o    Dan yang lainnya masih banyak [Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 14/366-367].
Sirahnya dan Perkataan Para Ulama Naqd Tentangnya
Ibnu Hibbaan berkata :
كان -رحمه الله- أحد أئمة الدنيا علما وفقها وحفظا وجمعا واستنباطا، حتى تكلم في السنن بإسناد لا نعلم سبق إليها غيره من أئمتنا، مع الإتقان الوافر والدين الشديد إلى أن توفى رحمه الله
“Ia – rahimahullah – salah seorang imam dunia dalam ilmu, kefaqihan, hapalan, pengumpulan (ilmu-ilmu), dan istinbaath. Hingga, ia mampu berkata/meriwayatkan hadits-hadits dengan sanad yang kami tidak mengetahui ada orang yang mendahuluinya dari kalangan imam-imam kami; bersamaan dengan pengetahuannya yang sempurna dan kebenaran agamanya hingga ia meninggal dunia, rahimahullaah” [Ats-Tsiqaat oleh Ibnu Hibbaan, 9/156].
ما رأيتُ على وجه الأرض من يحفظ صناعة السنن، ويحفظ ألفاظها الصحاح، وزياداتها، حتى كأنَّ السنن كلها بين عينيه إلا محمد بن إسحاق بن خزيمة فقط
“Aku tidak pernah melihat di muka bumi orang yang menghapal hadits-hadits, menghapal lafadh-lafadh shahihnya, dan penambahannya hingga seakan-akan seluruh hadits berada di depan matanya, selain dari Muhammad bin Ishaaq bin Khuzaimah saja” [Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 14/372].
Ad-Daaruquthniy berkata :
كان ابن خزيمة إمامًا ثبتًا معدوم النظير
“Ibnu Khuzaimah adalah seorang imam yang tsabat, tidak ada bandingannya” [Suaalaat As-Sulamiy lid-Daaruquthniy, hal 101].
Abu Sa’d As-Sam’aaniy berkata :
اتفق أهل عصره على تقدمه في العلم...وكان أدرك أصحاب الشافعي وتفقه عليهم
“Orang-orang di jamannya telah sepakat mendahulukannya dalam hal ilmu….. dan ia pernah menjumpai shahabat-shahabat Syaafi’iy dan belajar kepada mereka” [Al-Ansaab, 2/362].
Abul-‘Abbaas bin Suraij berkata :
يُخْرِج النُّكت من حديث رسول الله صلى الله عليه وآله بالمِنقَاش
“Ia mengeluarkan intisari/faedah dari hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam dengan pahat[1][1]” [Ma’rifatu ‘Uluumil-Hadiits oleh Al-Haakim, hal. 283].
Abu ‘Abdillah Al-Haakim berkata :
فضائل هذا الإمام مجموعة عندي في أوراق كثيرة، وهي أكثر وأشهر من أن يحتملها هذا الموضع
“Keutamaan imam ini terkumpul padaku dalam banyak kertas. Hal itu lebih banyak dan lebih terkenal/masyhur dari yang disebutkan di tempat ini” [idem, hal. 284].



Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA