Tabayyun

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Qs. Al-Hujurat : 6

Ayat ini berkaitan dengan seorang sahabat yang bernama, Al-Harits yang telah berikrar masuk islam, maka dia megumpulkan zakat dan akan menyerahkannya kepada Nabi. Disisi lain, Rasul mengutus Walid bin Uqbah untuk mengambil zakat yang telah dikumpulkan Al-Harits, namun ditengah perjalana, Walid bin Uqbah mendapat kabar bahwa Al-Harits menahan dan tidak mau menyerahkan zakat kepada Nabi Saw. Walid bin Uqbah pun memutuskan untuk menghadap Nabi Saw dan mengabarkan berita tsb. Ketika Nabi Saw mendengar berita tsb, Nabi Saw sangat marah kepada Al-Harits, dan ketika Al-Harits menghadap Nabi Saw, dia menjelaskan kebenaran yang sesungguhnya. Maka turunlah ayat ini.
Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk berlaku baik terhadap sesama sehingga manusia akan saling menghargai dan menghormati. Salah satu upaya dalam mewujudkan hal tsb adalah dengan Tabayyun. Menurut Imam Al-Maraghi, Tabayyun adalah طلب البيان atau mencari kejelasan/pembenaran.
sebagai manusia biasa tentu sangat wajar jika kita memiliki ego dan harga diri yang sangat tinggi untuk membela orang-orang terdekat kita, namun bukan berarti mereka tidak luput dari kesalahan,sehingga ketika kita mengetahui kesalahan orang terdekat kita, kita malah tetap membela tanpa meluruskan persoalan tersebut. Khususnya bagi para orang tua yang selalu membela anaknya ketika berbuat salah tanpa meluruskan persoalannya sehingga hal ini menjadi meluas, diharapkan tabayyun menjadi langkah pertama untuk menjadikan sesuatu lebih islah dan lebih baik lagi. Wallahu 'alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA