Didalam Islam hanya 2 hari raya yang dirayakan yaitu iedul fitri dan iedul adha

.
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ( أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْيَهُودِ قَالَ لَهُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ آيَةٌ فِي كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لَاتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا قَالَ أَيُّ آيَةٍ قَالَ{ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ الْإِسْلَامَ دِينًا }قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ
Dari Umar bin Khathab r.a : Sesungguhnya seorang laki-laki dari Yahudi (Ka'bul Akhbar) berkata kepadanya " Wahai Amirul Mukminin, ada satu ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya, kalaulah (ayat itu) turun kepada kami kelompok Yahudi niscaya kami akan menjadikan hari itu sebagai hari raya" Ia (Umar) berkata "ayat yang mana?" Ia berkata (pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku padamu dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agama bagimu)_ al Maidah : 3._ Umar berkata " Sungguh kami tahu hari itu dan kami tahu turunnya kepada Nabi Saw. (yaitu) Beliau sedang berada di Arafah pada hari Jum'at (Shahih al Bukhari I : 18 No. 45)
(لَاتَّخَذْنَا) أَيْ لَعَظَّمْنَاهُ وَجَعَلْنَاهُ عِيدًا لَنَا فِي كُلِّ سَنَةٍ لِعِظَمِ مَا حَصَلَ فِيهِ مِنْ إِكْمَالِ الدِّينِ .
(Kami akan jadikan) yaitu kami akan mengagungkannya dan menjadikannya hari raya bagi kami pada setiap tahun karena keagungan apa yang terjadi padanya berupa menyempurnakan agama (Fathul Bari I :141)

وَأَمَّا أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ فَيَقُوْلُوْنَ فِي كُلِّ فِعْلٍ وَقَوْلٍ لَمْ يَثْبُتْ عَنِ الصَّحَابَةِ: هُوَ بِدْعَةٌ؛ لِأَنَّهُ لَوْ كَانَ خَيْرًا لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ، لِأَنَّهُمْ لَمْ يَتْرُكُوْا خَصْلَةً مِنْ خِصَالِ الْخَيْرِ إِلاَّ وَقَدْ بَادَرُوْا إِلَيْهَا
Dan adapun Ahlu Sunah wal Jama'ah mereka berkata tentang segala pekerjaan dan perkataan yang tidak ada dari para Shahabat r.a adalah Bid'ah, karena kalaulah (hal itu) baik pasti mereka akan mendahului kami kepadanya. Karena mereka tidak pernah meninggalkan suatu kebiasaan dari kebiasaan-kebiasaan baik melainkan mereka akan bergegas padanya (Tafsir Ibnu Katsir IV : 157)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA