Mari Akrab Dengan Al Qur'an !

DR. ‘Aidh Al-Qarni dalam Hakadza Haddatsana Az-Zaman menuturkan “Al-Qur’an mengajak untuk berbaik sangka kepada Allah, bertawakkal pada-Nya, berpikir positif, percaya akan janji-Nya yang haq, menanti kelapangan dari-Nya, meyakini adanya kemudahan bersama kesulitan, mengingatkan untuk tidak bersedih atas apa yang telah berlalu karena ia sudah tertulis (di Lauh Mahfudz), serta untuk tidak mengkhawatirkan masa depan karena ia belum hadir.

Sesungguhnya Kitab yang mulia ini adalah kitab terbesar dan teragung yang mengajak kepada kebahagiaan, kegembiraan, kesukacitaan, dan kesenangan. Seolah ia berkata, “Tenanglah, teguhlah, bahagialah, berfikirlah positif, bergembiralah dan bersuka cita, karena disetiap ujung malam ada pagi yang cerah, di balik setiap bukit ad ataman, setelah perjalanan jauh ada sungai yang mengalir, dan di balik batu yang besar ada air yang sejuk, di bawah terik matahari ada tempat bernaung, dan setelah kelelahan ada tidur tenang yang lelap dan melapangkan. Dan ‘Sesungguhnya bersama kesullitan itu ada kemudahan.’ (al-Insyirah: 6).”

Demikianlah, bahwa al-Qur’an tidak hanya sebuah sumber ilmu, petunjuk dan inspirasi kebenaran yang tidak pernah kering dan habis. Tapi di saat yang sama, al-Qur’an adalah sumber  segala kebahagiaan sejati. Hanya saja ada sebuah persoalan yang rumit yang menjadi sebab kita tidak mendapatkan itu semua yaitu keengganan kita untuk mengkaji untaian isinya yang diturunkan Allah untuk kita semua. Kita tidak pernah berhasil meraih puncak ilmu, petunjuk dan kebahagiaan karena kita lebih sering terasing dari Kitab yang mulia ini. Kita tidak pernah benar-benar seperti  yang dikatakan oleh sahabat Nabi, “Bacalah al-Qur’an seolah ia baru diturunkan saat ini untukmu.” Maka tidak mengherankan jika kita pun seperti yang dikatakan sahabat Utsman radhiyallahu anhu, “Jika saja hati kalian suci, maka ia tak akan pernah kenyang dan puas dengan Kalamullah.”

Meski demikian, tentu kita tidak boleh putus asa. Upaya mengakrabi al-Qur’an adalah upaya sepanjang hayat. Hari ini, esok, bulan depan, tahun depan, hingga seterusnya adalah hari-hari yang harus kita lewati untuk mereguk ilmu, petunjuk dan kebahagiaan al-Qur’an itu. Semoga kita termasuk golongan yang dirahmati Allah dengan al-Qur’an. (Al-Kautsar)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA