Tahdzibul Akhlaq


1. Alif laam Miim.
2. [1]Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah,
3. Sebagai petunjuk[2] dan rahmat[3] bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
4. (yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat, menunaikan zakat[4] dan mereka meyakini[5] adanya akhirat.
5. Merekalah[6] orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya[7] dan mereka itulah orang-orang yang beruntung[8].
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf


menurut syekh Muhammad Nawawi Al Jawiyydalam kitabnya “Murooqiyul ‘Ubudiyah” Akhlak adalah اخلاق حال للنفس داعية لها الي افعالها من غير فكر و لاروايةٍ  “akhlak adalah kedaan didalam jiwa yang mendorong prilaku yang tidak terpikir dan tidak ditimbang”
 menurrut Imam Maskawaih akhlak adalah suatu keadaan bagi jiwa yang mendorong seseorang melakukan tindakan – tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan. Keadaan ini terbagi menjadi dua: ada yang berasal dari tabi’at aslinya, dan ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang berulang – ulang. Boleh jadi pada mulanya tindakan – tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan, kemidian dilakukan terum – menerus maka jadilah suatu bakat dan akhlak.
 Adapun dasar-dasar Ilmu Akhlak adalah sebagai berikut:
  1. Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena keontetikannya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al-Qur’an merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas. Walau nantinya ada beberapa perangkat yang diperlukan untuk mendukungnya. Dan tidak akan dibahas di sini, karena ada ilmu khsusus yang membahasnya.
Nilai-nilai yang ditawarkan oleh al-Qur’an sendiri sifatnya komprehensif. Perbuatan baik dan buruk sudah dijelaskan di dalamnya. Hanya saja, ada yang perlu diperhatikan. Mengingat ada banyak ayat-ayat al-Qur’an yang membutuhkan penafsiran. Sehingga untuk mememudahkan, orang-orang akan merujuk kepada al-Hadits ( sebagai Asbabun Nuzul suatu ayat) dan al-Aqlu (penalaran akal). Sejauh manakah campur tangan kedua dasar tersebut pada persoalan Ilmu Akhlak. Pastinya al-Hadits dan al-Aqlu tidak akan merubah pesan yang ingin disimpaikan oleh al-Qur’an.

 2. Al-Hadits
Asbabul Wurud suatu hadits berbeda-beda. Ada hadits yang dikeluarkan oleh Nabi karena seorang sahabat bertanya kepadanya, karena Nabi menegur seorang sahabat, karena peringatan dan penjelasan Nabi terhadap al-Qur’an.
Dalam riwayat Aisyah pernah ditanya oleh seseorang tentang akhlak Nabi. Aisyah menjawab akhlak Nabi adalah al-Qur’an. Dengan demikian, Nabi merupakan interpretasi yang hidup terhadap al-Qur’an. Karena segala ucapan (Qauliyah), perbuatan (Fi’liyah), dan penetapan (Taqririyah)   merupakan sebuah wahyu dari Allah, dan apa-apa yang datang dari Nabi senantiasa terjaga. Dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an dan al-Hadits berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah SWT.
Di dalam al-Qur’an terlah dijelaskan bahwa Nabi itu peribadi yang agung. Karena memang pada dirinya terdapat sebuah suri tauladan yang baik. Keistimewaan tersebut, tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi non-muslimpun mengakui hal tersebut. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Machael H. Hart tentang 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad menduduki posisi pertama. Jelaslah bahwa tidak ada kecacatan dalam peribadi Nabi, karena memang tugas diutusnya beliau adalah  untuk menyempurnakan akhlak.
Akhlaq yang sempurna bisa menghasilkan Husnun (kebaikan) orangnya disebut Muhsiniin, perhatikan ayat berikut;
1. Alif laam Miim.
2. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah,
3. Sebagai petunjukdan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
4. (yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya akhirat.
5. Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Pula Karimah (Mulia) dan Mahmudah (Terpuji)
Sumber-sumber
Drs. Asmaran As., M.A Pengantar Studi Akhlak (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta:1994) hlm 1-2
Muroqiyul Ubudiyah
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html
Kajian Risalah Tahdzibul Akhlaq 26 Mei 2016 bersama Rizky Ramadhan
HR. Ahmad dan Muslim
QS. An-Najm: 3-4

الم (١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (٢) هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ (٣) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf;


Risalah_Tahdzibul Akhlaq.amr
15 detik yang lalu · Versi terbaru ArRisalah Press

الم (١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (٢) هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ (٣) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf

الم (١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (٢) هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ (٣) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-luqman-ayat-1-11.html#sthash.ZQWRE2zN.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA