JANGAN MAKAN PAKAI TANGAN KIRI


Islam sangat menekankan kepada kita untuk menggunakan tangan kanan. Di antaranya adalah ketika makan. Disebutkan dalam hadis dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian makan, gunakan tangan kanan. Jika kalian minum, gunakanlah tangan kanan. Karena setan makan dan minum dengan tangan kiri.”.”.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi nasihat kepada anak kecil (Umar bin Salamah) yang makan dengan tangan kiri. Beliau menasihatkan, “Makanlah dengan tangan kananmu dan makan yang ada di dekatmu.”.”.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat marah,
ketika ada orang yang makan dengan menggunakan tangan kiri; sebagaimana disebutkan dalam hadis Salamah bin Akwa’, Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat orang yang makan dengan tangan kiri. Beliau langsung mengingatkan,
“Makanlah dengan tangan kananmu.”.”.”
Orang itu menjawab, “Aku tidak bisa.”
Beliau langsung marah, dan mendoakan keburukan untuknya,
“Kamu tidak akan bisa.
Tidak ada yang menyebabkanmu melakukan hal itu, selain rasa sombong.”
Seketika itu, orang ini tidak mampu mengangkat tangannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
Demikianlah pendidikan yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabatnya. Bahkan sampai harus dilakukan dengan ancaman. Hanya saja ini berlaku jika mampu menggunakan tangan kanan.
Imam Nawawi mengatakan,
Ini berlaku jika tidak ada uzur. Jika ada uzur yang menyebabkan tidak bisa makan dan minum dengan tangan kanan, karena sakit atau luka atau yang lainnya maka hukumnya tidak makruh. (Syarh Sahih Muslim, 13:191)
Demikian, disadur dari Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 34327
Kita paham bahwa kidal adalah kelainan. Karena kondisi ini tidak sesuai keadaan normalnya manusia. Untuk itu, orang yang mengalami kidal, hendaknya dia berusaha melatih diri dengan membiasakan menggunakan tangan kanan. Selagi masih mampu menggunakan tangan kanan, diupayakan untuk menggunakan yang kanan. Dengan semangat meniru sunah, insya Allah menjadi ladang pahala.
Allah a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
(From @Lanaazzura)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA