JANGAN MERASA BENAR!


Jika seseorang mengungkapkan masalah tanpa argumentasi atau dalil yang benar, maka ialah yang merasa benar, karena dasarnya hanya perasaan.
Jika seseorang mengungkapkan masalah disertai dengan dalil yang shahih dan istidlal yang benar, maka dia wajib meyakini, maka ini bukan merasa benar.
Maka bedakan antara merasa benar dengan meyakini kebenaran.
Dalam masalah agama, ada 2 perkara yang mesti diperhatikan sehingga kesimpulan hukumnya menjadi benar:
1. Dalil yang soheh (maqbul).
2. Cara berdalil yang benar.
Dan hati-hati jangan-jangan kita yang merasa paling benar gara-gara menuduh orang lain merasa paling benar.
Semoga Alllah melindungi diri kita dengan seluruh keluarga kita dari perbuatan maksiat. Aamiin.
والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber :
Faedah dari Al-Ustadz Abu Sumayyah Beni Sarbeni Hafidzahullah
================
¶Disebar-copy-luaskan oleh :
√Syabab Al-Fatih Official Account
∆Instagram : @fromsunnah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA