mengambil barang saudaranya

“Barang siapa mengambil barang saudaranya secara aniaya, maka hendaklah ia minta kerelaan yang empunya sebelum menghadapi suatu hari yang tiada berguna dinar ataupun dirham. Tetapi yang dipandang pada hari itu ialah kebajikan dan kejahatan. Jika ia mempunyai banyak kebajikan, maka ambillah kebajikan itu, atau diambil kejahatan orang lain lalu dibebankan kepadanya, kemudian iapun dilemparkan kedalam api neraka.” (Hadist)
Bersabda Rasulullah saw:
“Ketika Allah SWT menciptakan surga, dikirmkan-Nya malaikat Jibril seraya berkata: ‘Pandanglah surga itu serta apa yang telah Kusediakan di dalamnya untuk para penghuninya?! Maka Jibril pun pergi ke surga seraya memperhatikan keadaan di sana dan semua perhiasan yang disediakan untuk penghuninya. Kemudian Jibril bergegas menemui Allah SWT seraya berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu tiada seorang pun yang mendengar tentang surga, melainkan ia ingin memasukinya.’ Lalu Ia memerintahkan agar surga dikelilingi dengan berbagai kesulitan, dan berfirman kepada Jibril: ‘Kini pergilah kesurga dan perhatikanlah apa yang telah kusediakan untuk para penghuninya!’ maka Jibril pergi sekali lagi dan didapatinya surga telah dikeleilingi dengan berbagai kesulitan, lalu ia kembali lagi kepada Allah dan berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir tiada seorangpun yang dapat memasukinya.’ kemudian Allah berkata kepada Jibril: ‘Sekarang pergilah ke neraka dan perhatikanlah apa yang Aku sediakan bagi para penghuninya!’ maka didapatinya berbagai azabnya bercampur aduk yang satu menimpa yang lain, lalu Jibril bergegas menemui Allah seraya berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu tiada seorangpun yang mendengarnya mau memasukinya.’ Maka diperintahkan agar dia dikelilingi dengan berbagi kenikmatan hawa nafsu. Kemudian Allah berkata kepada Jibril: ‘Kini pergilah ke neraka itu.’ Maka kembalilah Jibril seraya berkata:’Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir bahwasannya tiada seorangpun yang dapat selamat dari neraka itu.’ (HR. Tirmidzi)
‘Akan didatangkan seorang yang paling mewah hidupnya di dunia pada hari kiamat, sedang ia termasuk penghuni neraka lalu dimasukkan jarinya di dalam api neraka dan dikatakan kepadanya: ‘Wahai anak Adam, pernahkah engkau melihat sesuatu yang baik sebelum ini? Pernahkah merasakan suatu kenikmatan sebelum ini?’ Maka jawabnya dengan pedih: ‘Tidak demi Allah wahai Tuhanku!’ Kemudian didatangkan seorang yang paling menderita di dunia sedang ia termasuk penghuni surga, lalu dimasukkan jarinya di dalam surga dan dikatakan kepadanya: ‘Wahai anak Adam pernahkah engkau melihat penderitaan sebelum ini? Pernahkah engkau merasakan kesusahan?’ Maka jawabnya dengan gembira: “Demi Allah tidak pernah aku menderita kesusahan atau penderitaan sebelum ini.” (Hadist)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA