10 Amal Jariyah

Bismillah....

''Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.'' (H.R. Muslim)
Hadist di atas menjelaskan amal perbuatan seorang Muslim akan terputus ketika ia meninggal dunia, sehingga ia tidak bisa lagi mendapatkan pahala. Namun, ada tiga hal yang pahalanya terus mengalir walau pelakunya sudah meninggal dunia, yaitu sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh.
Dalam riwayat Ibn Majah, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa salam menambahkan tiga amal di atas, Rasulullah bersabda:
''Sesungguhnya amal dan kebaikan yang terus mengiringi seseorang ketika meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat, anak yang dididik agar menjadi orang shaleh, mewakafkan Alquran, membangun masjid, membangun tempat penginapan bagi para musafir, membuat irigasi, dan bersedekah.'' (H.R. Ibn Majah)
Menurut Imam Al-Suyuti (911 H), bila semua hadits mengenai amal yang pahalanya terus mengalir walau pelakunya sudah meninggal dunia dikumpulkan, semuanya berjumlah 10 amal, yaitu:
1. Ilmu yang bermanfaat
2. Doa anak yang shaleh
3. Sedekah jariyah (wakaf)
4. Menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa dimanfaatkan
5. Mewakafkan buku, Kitab atau Al-Qur’an
6. Berjuang dan membela Tanah Air
7. Membuat sumur
8. Membuat irigasi
9. Membangun tempat penginapan bagi para musafir
10. Membangun tempat ibadah dan belajar.
Ke sepuluh hal di atas menjadi amal yang pahalanya terus mengalir, karena orang yang masih hidup akan terus mengambil manfaat dari ke-10 hal tersebut.
Manfaat yang dirasakan orang yang masih hidup inilah yang menyebabkannya terus mendapatkan pahala walau ia sudah meninggal dunia.
Dari pemaparan di atas, sudah seharusnya kita berusaha mengamalkan 10 hal tersebut atau paling tidak mengamalkan salah satunya, agar kita mendapatkan tambahan pahala di akhirat kelak, sehingga timbangan amal kebaikan kita lebih berat dari pada timbangan amal buruk.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
''Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.'' (Q.S. Al-A'raaf [7]:
Yazid Raqqasyi menuturkan, ada tujuh amal jariyah yang dapat mengucurkan pahala secara terus-menerus. Di antaranya:
1. Membangun masjid, sepanjang dipergunakan shalat.
2. Membuat saluran air minum, selama diminum masyarakat.
3. Menulis atau mencetak mush-haf (Al-Qur’an) selama dibaca.
4. Menggali sumur, selama digunakan masyarakat.
5. Menanam pohon, selama hasilnya dapat dinikmati orang lain atau hewan.
6. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat, selama ilmu itu diamalkan.
7. Meninggalkan anak yang sholeh, selama dia mendo’akan kepada kedua orang tuanya.
Karenanya, apabila mempunyai anak, didiklah dengan ilmu yang bermanfaat, ajarkan membaca Al-Qur’an. Selama anak tersebut membaca Al-Qur’an dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya, selama itu pula orang tuanya memperoleh pahalanya. Sebaliknya, jika anak dibiarkan atau tidak dibekali dengan ilmu sehingga melakukan kejahatan karena kebodohannya, maka orang tuanya juga mendapat bagian dosa dari perbuatan anaknya.
------------------------------------------
Panitia Rehab Masjid Baiturrohman Kubanggereng

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA