Ringkasan Kajian Islam Agama Damai & Kasih Sayang


Syaikh Prof. DR. Ibrahim Ar Ruhaili

Setelah memuji Allah, bersyahadat dan bersholawat kepada Nabi ﷺ, beliau sangat senang dengan tema yang dibahas pada kajian ini. Beliau menjelaskan bahwa terdapat 2 hakikat dalam tema ini, yakni Islam adalah agama damai dan Islam adalah agama kasih sayang.

_Adapun pembahasan pertama,_ bahwa Islam agama rahmat (kasih sayang).

Ibnul Qayyim menyebukan bahwa kata rahmat tidak perlu ditafsirkan dengan lebih dari apa yang sudah dikenal orang, karena rahmat adalah kata yang sudah diketahui secara umum oleh manusia.
Sebagian ulama menyamakan rahmat dengan ra'fan (lemah lembut), namun hal ini tidaklah tepat, secara menyendiri Allah mensifati diriNya dengan raufur-rahim. Sehingga antara rahmat dengan rauf adalah sifat yang berbeda meskipun berdekatan.

Rahmat akan senantiasa mendatangkan kebaikan, dan kasih sayang akan mencegah dari keburukan. Namun, rahmat dan kasih sayang haruslah dibingkai dengan bingkai syariat, sehingga tidaklah seorang mendakwahkan tentang sesuatu yang rahmat sementara ia melanggar syariat-syariat Allah.

Diantara contoh rahmat dalam agama Islam adalah bahwa Allah memiliki sifat rahmat.
Allah berfirman :

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
[Surat Al-Fatihah 3]

Ayat yang senantiasa dibaca oleh seorang muslim di setiap sholatnya, yang memiliki hikmah agar setiap hamba meyakini bahwa mereka memiliki Allah (Tuhan) yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Diantara contoh rahmat Allah adalah Allah jadikan syariat serta mengutus para rasul untuk hamba-hambaNya. Selain itu, Allah juga menegaskan bahwa Allah telah mewajibkan rahmat atas dirinya.
Allah berfirman :

قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلْ لِلَّهِ ۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Milik siapakah apa yang di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.
[Surat Al-An'am 12]

Jika Allah adalah Dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang, maka seluruh perintahNya mengandung unsur rahmat. Ketika Allah memerintahkan sesuatu, maka di sana ada rahmat, pun sebaliknya ketika Allah melarang sesuatu pasti dibalik larangan itu terdapat rahmat.

Diantara contoh rahmat dalam Islam adalah Allah menurunkan Al Quran kepada hamba-hambaNya
Allah berfirman :

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.
[Surat Al-Isra' 82]

Sehingga Al Quran diturunkan sebagai rahmat, kasih sayang untuk diikuti agar manusia terhindar dari kesesatan.

Diantara contoh rahmat dalam Islam adalah Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat untuk seluruh alam.
Allah berfirman :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
[Surat Al-Anbiya' 107]

Hal ini adalah perkara yang agung, dimana Allah berkata kepada beliau yang diutus untuk bangsa jin dan manusia, dan beliau diutus sebagai bentuk rahmat kepada mereka dan bukan diutus untuk menyerang atau mendholimi mereka.

Karenanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengamalkan ayat di atas. Maka Allah ta'ala memuji Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Allah berfirman :

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman

.
[Surat At-Tawbah 128]

Pada ayat pertama, Allah menjelaskan bahwa Nabi diutus sebagai rahmat untuk semesta alam, dan apada ayat ke dua menunjukkan bahwa Nabi adalah sosok manusia yang benar-benar memiliki sifat rahmat. Salah satu bentuk kasih sayangnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ketika beliau sedang sholat kemudian mendengar tangis bayi, maka beliau segera mempercepat sholatnya khawatir jika bayi tersebut membutuhkan ibunya yang sedang sholat bersama beliau. Beliau melakukannya sebagai bentuk kasih sayang.

Diantara perkara yang melanggengkan rahmat dan kasih sayang, adalah kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya. Tidak ada orang tua yang tidak menyayangu anak-anaknya, bahkan hal ini juga berlaku bagi binatang-binatang.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersaabda :
إن لله مائة رحمة أنزل منها رحمة واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام، فيها يتعاطفون، وبها يتراحمون، وبها تعطف الوحش على ولدها، وأخر الله تسعا وتسعين رحمة يرحم بها عباده يوم القيامة

“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.”

(Muttafaq ‘alaih; dalam Shahih Bukhari no. 6104 dan Shahih Muslim no. 2725 )

Demikian juga seluruh manusia, seluruh jin memiliki rahmat dan kasih sayang kepada anak-anak mereka, agar nashab-nashab mereka bertahan.

Sebaliknya, anak-anak juga memiliki sifat rahmat kepada orang tuanya. Dan hal ini tidak hanya berlaku kepada orang Islam, bahkan orang-orang kafir pun juga memiliki sifat rahmat kepada orang tua merka.
Allah berfirman :

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
[Surat Al-Isra' 24]

Dalam ayat ini ada bentuk rahmat dengan berbagai macam bentuknya, diantaranya adalah perintah Allah kepada seorang anak untuk merendahkan dirinya di hadapan orang tuanya. Allah menggambarkan seorang anak dengan seekor burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Maksudnya, seorang anak bisa jadi kedudukannya lebih tinggi dari orang tuanya sebagaimana burung yang mampu terbang tinggi ketika mengepakkan sayapnya. Namun, seorang anak tetap harus merendahkan diri mereka di hadapan orang tuanya.

Dalam ayat ini, Allah juga memerintahkan kepada anak-anak untuk mendoakan kedua orang tuanya agar Allah menyayangi dan merahmati mereka. Dan rahmat Allah menjadi sebab untuk bisa masuk surga. Sehingga, seorang anak bisa menjadi washilah bagi orang tuanya untuk masuk ke dalam surga.

Sisi lain dalam ayat ini adalah bahwa Allah ingin mengajarkan kepada kita tentang tawashul, dimana dalam ayat ini Allah menyebutkan kasih sayang kedua orang tuanya yang terdahulul. Sehingga dengan tawashul tersebut, menjadi sebab dikabulkannya doa mereka oleh Allah ta'ala.

Diantara rahmat dalam agama Islam adalah saling menyayangi dan mengasihi diantara suami istri. Karena hal ini adalah pilar keluarga.
Allah berfirman :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
[Surat Ar-Rum 21]

Kita melihat, bahwa terkadang seorang wanita adalah seorang yang sangat asing bagi seorang laki-laki demikian juga sebaliknya. Namun ketika mereka sudah menikah, maka mereka bisa berubah menjadi seorang yang lemah lembut dan saling mengasihi.

Selain itu, kasih sayan

g itu juga diberikan Islam kepada anak-anak. Ketika anak-anak ditinggalkan oleh orang tuanya, maka mereka disebut dengan anak yatim. Islam begitu memperhatikan tentang keadaan seorang yatim
Allah berfirman :

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا
Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.”
[Surat Al-Kahf 82]

Dalam ayat ini, Allah menetapkan syariat untuk menjaga harta anak yatim.
Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam juga bersabda :
"Aku dan orang yang merawar anak yatim pada hari kiamat seperti ini (beliau menujuk jari telunjuk dan jari tengahnya)" HR Muslim

Diantara perkara rahmat dalam Islam adalah rahmat kepada binatang
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada seorang sahabat yang berkata kepada Nabi, bahwa ia menyembelih kambing dan ia menyayanginya. Maka Nabi bersabda, jika engkau menyayangi kambing itu, maka Allah akan menyayangimu.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ
Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

Poin terakhir dari bentuk rahmat dalam Islam :

إرحم من في الأرض، يرحم من في السماء

"Sayangilah apa yang ada di bumi, niscaya yang di langit (Allah) akan menyayangi kalian"

Islam Adalah agama damai (Salam)

Assalam secara bahasa adalah "albara-ah", adapun makna assalam adalah berlepas diri /selamat dari berbagai keburukan dan kekurangan. Para ulama menjelaskan bahwa Allah lah yang memberikan keselamatan itu, dikarenakan Allah memakai nama Assalam sebagai salah satu nama dan sifatnya yang mulia.

- Diantara bentuk assalam dalam Islam adalah disyariatkannya seorang muslim untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan saudaranya  mereka mengucapkan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

- Diantara bentuk assalam di dalam Islam adalah disyariatkannya berdamai kepada non muslim.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda :

والمسلم من سلم الناس من لسانه ويده

"Dan seorang muslim adalah jika manusia yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya" (HR Muslim)

------------

Tambahan dari Syaikh DR Ismail bin Ghashab Al Adawy

Beliau bersyukur bisa berkunjung ke negeri ini dan mengikuti muhadhoroh ini, kemudian beliau menjelaskan bahwa Islan dibangun diatas agama yang damai.
Sehingga damai adalah buah dari rahmat, karena kedamaian hakikatnya adalah menegakkan keadilan dan menghilangkan kedholiman di atas muka bumi.
Dan diantara bentuk keselamatan (assalam) yang diberikan oleh Islam adalah :
- Keselamatan dari kesyirikan, Islam membuat kita selamat dari perkara ini.
- Islam adalah agama assalam (damai), yakni agama Islam yang menyeru kepada manusia untuk bersatu diatas Al Quran dan Sunnah. Kita dilarang untuk membuat perkara-perkara yang baru dalam agama, karena persatuan tidak akan terwujud kecuali harus dibangun diatas kebenaran Al Quran dan Sunnah.
- Berpegang teguh kepada Islam akan menyebabkan kedamaian, yakni dengan berhukum kepada hukum Allah. Karena dengan hal itu, maka akan terwujud kedamaian dan hilangnya kedholiman. Sebagai contoh adalah tentang haramnya riba. Di dalam riba ada kedholiman dari seorang yang kaya kepada yang miskin, sehingga ketika Islam mengharamkan riba maka hal ini akan mewujudkan kedamaian dan keadilan.

- Islam adalah agama damai dikarenakan Islam memberikan serta

memperhatikan hak-haj semua makhluk.

- Islam adalah agama damai yang sejati, yakni perdamaian tidak akan terwujud kecuali dengan agama Islam. Islam mengajarkan untuk menghilangkan gangguan (duri) dari jalan. Sebaliknya, kesyirikan mengajarkan untuk mendatangkan gangguan, sebagaimana istri Abu Lahab yang menaruh duri-duri untuk mencelakakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

- Fakta yang pernah terjadi adalah ketika Islam berkuasa maka dunia menjadi damai dan tenang, sebaliknya ketika Islam mundur dan negeri kafir berkuasa, maka terjadi peperangan dan ketidakamanan di dunia. Sehingga tidak akan terwujud kedamaian kecuali dengan Islam.

والله أعلم بالصواب

Masjid Raya Darul Amal, Salatiga, 23 Rabiuts Tsani 1440H
✍ Al Faqir Ibnu Achmadi
=====================
Join Channel Telegram : https://t.me/amalislami

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA