Ulama yang Berpendapat bahwa Iman adalah Amal


📚 Syarah Shahih AlBukhari Kitabul Iman

📖 Bab 18



Berdasarkan firman-Nya : {Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.}[QS. Az Zukhruf (43) : 72]. Beberapa ulama menafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : {Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. } [QS. Al Hijr (15) : 92-93] dengan tafsiran, ucapan tidak ada Illah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Firman-Nya : {Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang beramal" }[QS. Ash Shooffaat (37) : 61]

Penjelasan : Imam Bukhori ingin menegaskan bahwa Iman adalah diwujudkan dengan perealisasian amalan seorang hamba dalam beribadah kepada Robbnya. Imam Bukhori berdalil dengan beberapa ayat Al qur’an diantaranya adalah Firman-Nya dalam surat Az Zukhruf ayat 72 : “Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan”. Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya tentang ayat ini : “Amal-amal kalian yang sholih sebab kesempurnaan Rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada kalian. Sesungguhnya bukan amal-amal itu yang memasukkan kalian ke dalam Jannah akan tetapi merupakan keutamaan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rahmat-Nya. Hanya bertingkat-tingkatnya derajat penghuni jannah sesuai dengan amal sholih yang dikerjakannya”. Kemudian Firman-Nya dalam surat Al Hijr ayat 92 dan 93 : “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu”. Imam Bukhori mengatakan sebagian ulama menafsirkan amalan dalam ayat tersebut dengan kalimat Tahlil.

 Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya membawakan penafsiran bahwa amal tersebut dengan kalimat Tahlil dari
Sahabat Ibnu Umar Rodhiyallohu 'Anhu dan Anas bin Malik Rodhiyallohu 'Anhu serta Imam Mujahid rohimahulloh. Imam Ibnul Jauzi rohimahulloh berkata dalam “Zaadul Masiir” : “Ini adalah pertanyaan untuk mencela apa yang mereka lakukakan, mereka akan ditanya tentang apa yang telah mereka kerjakan (sewaktu didunia) ketika dulu diperintahkan untuk bertauhid dan beriman.

 Abul ‘Aaliyah rohimahulloh berkata : ‘semua hamba akan ditanya pada hari kiamat dengan dua pertanyaan, tentang bagaimana mereka dalam beribadah dan bagaimana mereka dalam menerima dakwah para Rosul’”.

Dan yang terakhir Imam Bukhori membawakan dalil surat Ash Shooffaat ayat 61, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang beramal"

 Imam Baghowi berkata dalam tafsirnya : “(hendaknya kalian berusaha) untuk mendapatkan kedudukan dan kenikmatan sebagaimana yang Allah sebutkan : {Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan,  di dalam syurga-syurga yang penuh nikmat. di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan.  Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir.  (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum.  Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya.  Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,  seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.  Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap.  Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman,  yang berkata: "Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?  Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?"  Berkata pulalah ia: "Maukah kamu meninjau (temanku itu)?"  Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala.  Ia berkata (pula): "Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku,  jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).  Maka apakah kita tidak akan ma

ti?,  melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)?  Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.  Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang beramal"} [QS. Ash Shaaffaat (37) : 41-61].

Berkata Imam Bukhori:                             Haddatsanaa Ahmad bin Yunus dan Musa bin Ismail mereka berdua berkata, haddatsanaa Ibrohim bin Sa’ad haddatsanaa Ibnu Syihaab dari Sa’id ibnul Musayyib dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu 'Anhu  bahwa Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam ditanya tentang amalan yang utama? Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Iman kepada Allah dan Rosul-Nya’. Ditanyakan lagi lalu apa? Jawab Nabi, ‘Jihad di jalan Allah’. Ditanyakana lagi lalu apa? Jawab Beliau, ‘Haji Mabrur’.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA