Nasihat Dengan Ta’awun




Ta’awun dalam berdakwah adalah sarana mencapai derajat manusia terbaik. Dengan pula saling  menasihati adalah salah satu bentuk ta’awun. Kesejahteraan suatu daerah muslimin akan didapatakan bila telah terjalin ta’awun antarkita sebagai muslim pula membantu menyelesaikan segala urusan adalah wujud  ta’awun yang membuat ia lapang dalam keselamatan. Di samping ia mendekatkan dirinya kepada Allah, dia tetap menjalin hubungan yang saling bermanfaat satu sama lain.
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Qs AlMaidah ayat 2
(Bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan) dalam mengerjakan yang dititahkan (dan ketakwaan) dengan meninggalkan apa-apa yang dilarang (dan janganlah kamu bertolong-tolongan) pada ta`aawanu dibuang salah satu di antara dua ta pada asalnya (dalam berbuat dosa) atau maksiat (dan pelanggaran) artinya melampaui batas-batas ajaran Allah.(Dan bertakwalah kamu kepada Allah) takutlah kamu kepada azab siksa-Nya dengan menaati-Nya (sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya) bagi orang yang menentang-Nya.(tafsir Jalalayn)
wa ta’aawanuu ‘alal birri wat taqwaa wa laa ta’aawanuu ‘alal itsmi wal ‘udwaani (“dan tolong-menolonglah kamu dalam [mengerjakan] kebajikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”) maknanya Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa tolong menolong, termasuk menasihati dalam berbuat kebaikan, itulah yang disebut dengan al-birru [kebajikan]; serta meninggalkan segala bentuk kemungkaran, dan itulah dinamakan dengan at-taqwa. Allah .Melarang mereka tolong menolong dalam hal kebathilan, berbuat dosa dan mengerjakan hal-hal yang haram.
Ibnu Jarir berkata: “Al-itsmu [dosa] berarti meninggalkan apa yang oleh Allah perintahkan untuk mengerjakannya, sedangkan al’udwan [permusuhan] berarti melanggar apa yang telah ditetapkan Allah dalam urusan agama dan melanggar apa yang telah diwajibkan-Nya kepada kalian dan kepada orang lain.”
Imam Ahmad berkata, dari Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda: “Tolonglah saudaramu, baik yang dalam keadaan berbuat dhalim atau didhalimi.” Ditanyakan, “Ya Rasulallah, aku akan menolong orang yang didhalimi, lalu bagaimana aku akan menolongnya jika ia dalam keadaan berbuat dhalim ?” Beliau menjawab: “Menghindarkan dan melarangnya dari kedhaliman, itulah bentuk pertolongan baginya.”
(Hadits yang senanda juga diriwayatkan oleh al-Bukhari sendiri dari Husyaim. Muslim juga mengeluarkannya dari Anas)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA