TAUHID ADALAH POKOK PENGAMPUNAN DOSA

Intisari Tauhid [9]

وَلِلتِّرْمِذِيِّ - وَحَسَّنَهُ: عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: (قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئاً لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً(
Dalam riwayat At-Tirmidzy -beliau menghasankannya- (disebutkan): Dari Anas radhiyallâhu ‘anhu (beliau berkata), “Saya mendengar Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah Ta’âlâ berfirman, ‘Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, (tetapi) kemudian engkau meninggal (dalam keadaan) tidak berbuat syirik sedikitpun kepada-Ku, niscaya Aku memberikan ampunan sepenuh bumi pula kepadamu.’.’.”

Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengabarkan dari Allah ‘Azza wa Jalla bahwa (Allah) berbicara kepada hamba-hamba-Nya dan menjelaskan kepada mereka tentang keluasan karunia dan rahmat-Nya, dan bahwasanya Allah akan mengampuni dosa-dosa sebanyak apapun selama bukan dosa syirik. Hadits ini memiliki makna seperti firman Allah Ta’âlâ,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidaklah mengampuni dosa kesyirikan, tetapi Dia mengampuni dosa-dosa selain (kesyirikan) itu bagi siapa saja yang Dia kehendaki.” [An-Nisâ`: 48, 116]
Faedah Hadits
1. Keutamaan dan banyaknya pahala tauhid.
2. Keluasan karunia Allah, kebaikan, rahmat, dan pemaafan-Nya.
3. Bantahan terhadap Khawarij yang mengafirkan pelaku dosa besar selain kesyirikan.
4. Penetapan sifat Kalam (Berbicara) bagi Allah ‘Azza wa Jalla atas apa-apa yang pantas dengan kemuliaan-Nya.
5. Penjelasan tentang makna Lâ Ilâha Illallâh, dan bahwasanya maknanya adalah meninggalkan kesyirikan, baik (kesyirikan) itu sedikit maupun banyak, dan tidaklah cukup dengan sekadar mengucapkan (kalimat) tersebut secara lisan.
6. Penetapan (akan adanya hari) berbangkit, hisab (perhitungan), dan pembalasan amalan.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
Fb: Dzulqarnain M. Sunusi - dzulqarnain.net
Tw, Ig, Tg: @dzulqarnainms

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA