TAUHID ADALAH IBADAH HANYA KEPADA ALLAH DAN BERLEPAS DIRI DARI SEGALA IBADAH KEPADA SELAIN ALLAH

Intisari Tauhid [19]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ. إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ.
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya, ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari segala sesuatu yang kalian sembah, kecuali Dia Yang telah menciptakanku karena sesungguhnya hanya Dia yang memberi hidayah (kepadaku).’.” [Az-Zukhruf: 26-27]

Allah mengabarkan tentang hamba-Nya, rasul-Nya, dan khalîl-Nya (yaitu Ibrahim ‘alaihis salâm) bahwa beliau berlepas diri dari segala sesuatu yang disembah oleh bapaknya dan kaumnya, serta beliau tidak memperkecualikan (apa-apa), kecuali Yang telah menciptakan dirinya, yaitu Allah Ta’âlâ. Maka, Ibrahim menyembah hanya kepada-Nya semata yang tiada sekutu bagi-Nya.
Faedah Ayat
1. Bahwa makna Lâ Ilâha Illallâh adalah menauhidkan Allah dengan mengikhlaskan semua ibadah hanya kepada-Nya dan barâ` ‘berlepas diri’ dari peribadahan kepada segala sesuatu selain Allah.
2. Menampakkan sikap barâ`ah (berlepas diri) terhadap agama orang-orang musyrikin.
3. Pensyariatan untuk berlepas diri dari musuh-musuh Allah, meskipun mereka adalah orang-orang terdekat kita.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
Fb: Dzulqarnain M. Sunusi - dzulqarnain.net
Tw, Ig, Tg: @dzulqarnainms

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA