SEJARAH MAULID

,
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi adalah para raja kerajaan Fathimiyyah -Al ‘Ubaidiyyah yang dinasabkan kepada ‘Ubaidullah bin Maimun Al Qaddah Al Yahudi- mereka berkuasa di Mesir sejak tahun 357 H hingga 567 H.
Para raja Fathimiyyah ini beragama Syi’ah Isma’iliyyah Rafidhiyyah.
(Al Bidayah Wan Nihayah 11/172). Adapun Asy Syaikh Ali Mahfuzh maka beliau berkata: “Di antara pakar sejarah ada yang menilai, bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi ialah para raja kerajaan Fathimiyyah di Kairo, pada abad ke-4 H. Mereka menyelenggarakan enam perayaan maulid, yaitu maulid Nabi, maulid Imam Ali radhiyallahu ‘anhu, maulid Sayyidah Fathimah Az Zahra, maulid Al Hasan dan Al Husain, dan maulid raja yang sedang berkuasa.
Perayaan-perayaan tersebut terus berlangsung dengan berbagai modelnya, hingga akhirnya dilarang pada masa Raja Al Afdhal bin Amirul Juyusy.
Namun kemudian dihidupkan kembali pada masa Al Hakim bin Amrullah pada tahun 524 H, setelah hampir dilupakan orang. (Al Ibda’ Fi Mazhahiril Ibtida’, hal. 126)
Demikian pula yang dinyatakan oleh Al Miqrizi dalam kitabnya Al Mawaa’izh wal I’tibar 1/490. (Lihat Ash Shufiyyah karya Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu hal. 43)…..
Asy-Syaikh ‘Abdul Qadir al-Junaid berkata,
قال التزمنتي الشافعي عن المولد: هذا الفعل لم يقع في الصدر الأول من السلف الصالح مع تعظيمهم وحبهم له إعظاما ومحبة لا يبلغ جمعنا الواحد منهم.
At-Tazmanti asy-Syafi’i rahimahull
berkata tentang Maulid, “Perbuatan ini tidak pernah dilakukan oleh generasi pertama as-Salafush Shalih. L
Padahal pengagungan dan kecintaan mereka terhadap beliau (Rasulullah) merupakan pengagungan dan kecintaan yang sangat besar, kita semua tidak bisa mencapai seperti pengagungan dan kecintaan salah seorang di antara mereka (terhadap Rasulullah).”
قال المؤرخون : أول من أحدث الاحتفال بالمولد الدولة العبيدية. وقد قال عنهم المؤرخ الذهبي: قلبوا الإسلام،وأعلنوا الرفض،وأبطنوا مذهب الإسماعيلية
Para ‘ulama ahli sejarah mengat,
“Yang pertama kali mengadakan perkara baru perayaan Maulid adalah Daulah Ubaidiyyah.”
Seorang ‘ulama ahli sejarah, al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah telah menegaskan tentang mereka, “Mereka (Daulah Ubaidiyyah) membalik Islam, menampakkan (manhaj) Rafidhah, dan menyembunyikan madzhab Isma’iliyyah (salah satu sekte ekstrim dalam Syi’ah,
pen).”
قال المؤرخون:أول من أحدث الاحتفال بالمولد الدولة العبيدية وقال عنهم القاضي عياض: أجمع العلماء بالقيروان أن حال بني عبيد حال المرتدين
والزنادقة
Para ‘ulama ahli sejarah mengatakan, “Yang pertama kali mengadakan perkara baru perayaan Maulid adalah Daulah Ubaidiyyah.” Al-Qadhi ‘Iyadh berkata tentang mereka, “Para ‘ulama di negeri Qairawan telah sepakat bahwa kondisi Bani ‘Ubaid (penguasa di Daulah Ubaidiyyah) adalah kondisi ORANG-ORANG MURTAD DAN PARA ZINDIQ.”
Jadi, Perayaan Maulid Nabi yang pertama kali mengadakan adalah Dinasti Ubaidiyyah. Tahukah Anda siapakah Bani/Dinasti Ubaidiyyah (yang menamakan diri sebagai Dinasti Fathimiyyah) ini? Mereka adalah berpaham Syi’ah Rafidhah. Mereka telah mencela para Nabi ?• Mencela dan benci terhadap para shahabat ?• Mencela para salaf. ??Al-Qadhi ‘Iyadh berkata tentang Daulah Ubaidiyyah
,
أجمع العلماء بالقيروان أن حال بني عبيد حال المرتدين والزنادقة
“Para ‘ulama di negeri Qairawan telah sepakat bahwa kondisi Bani ‘Ubaid (penguasa di Daulah Ubaidiyyah) adalah kondisi ORANG-ORANG MURTAD DAN PARA ZINDIQ.”
Dan itu yang diikuti oleh manusia yang tahu akan kebenaran tapi menolak kebetaran.
Hanya kepada Allahlah kita meminta Tolong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA