GAGAL FOKUS DI PADANG MAHSYAR


 Hari kiamat pasti terjadi. Pada hari itu, Allah mengumpulkan seluruh manusia di padang Mahsyar. Keadaan manusia pada saat nanti yaitu tanpa alas kaki, tanpa selembar kain pun yang menempel di badan, dan dalam keadaan belum dikhitan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang shahih dari Abdullah bin Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW menyampaikan khutbah dengan berdiri. Beliau bersabda,

“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan kepada Allah tanpa alas kaki, tanpa memakai selembar kain pun, dan dalam keadaan belum dikhitan. Sebagaimana firman Allah ‘Sebagaimana Kami memulainya pada kali pertama penciptaan, demikian pula Kami akan mengembalikannya’ (Al Anbiya [21]:104). Dan sesungguhnya manusia yang pertama kali akan diberi pakaian pada hari kiamat kelak adalah Ibrahim” HR. Bukhari no. 6045 dan Muslim no. 5104.

Di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan dari Aisyah, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Pada kiamat, umat manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar tanpa alas kaki, tanpa mengenakan pakaian dan tidak berkhitan.’ Aku bertanya kepada beliau: ‘Ya Rasulullah, apakah laki-laki dan perempuan akan bercampur baur dan saling melihat aurat satu sama lainnya?’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Hai ‘Aisyah, urusan mereka pada hari itu jauh lebih besar daripada keinginan untuk saling melihat’” HR. Bukhari no. 6046 dan Muslim no. 5102.

Hadits tersebut memberi isyarat yang tersirat akan betapa gentingnya situasi di padang Mahsyar. Di tempat itu setiap manusia digiring untuk dihadapkan pada pengadilan yang takkan ada satu pun pihak dapat memutarbalikkan fakta. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Derajat setiap manusia, suka ataupun tidak suka, dijadikan sama kecuali karena track record ketaqwaannya kepada Allah saja yang tersisa.

Mungkin seseorang saat di dunia akan mudah tergiur melihat lawan jenisnya yang tak berbusana. Hal ini baginya akan mudah untuk gagal fokus karena nafsu dan pandangan sangatlah beririsan. Akan tetapi di padang Mahsyar, meskipun laki-laki dan perempuan tidak berbusana, mereka tak akan mungkin gagal fokus untuk menghadapi masa depan yang akan mereka hadapi. Masa depan itu adalah kenyataan, antara dijebloskan oleh Allah ke neraka atau ditolong oleh Allah masuk ke surga.

“(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga.” QS Maryam [19]:85-86

Masa hidup di dunia untuk beramal shalih tidak mungkin bisa diulang kembali. Masa depan pun tak mungkin untuk dielakkan. Mau lari ke mana? Tidak ada jalan dan tempat untuk bersembunyi. Amalku di mana? Amalnya ada dan tercatat. Meskipun demikian tetap saja di padang Mahsyar nanti bukan lagi tempat untuk berbuat amal shalih.

“(Allah berfirman): ‘Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.’” QS Al Jaatsiyah [45]:28

“Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu), dan tidak diizinkan kepada mereka mengajukan alasan sehingga mereka (dapat) mengajukan alasan.” QS Al Mursalat [77]:35-36

 “Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” QS Al Haqqah [69]:18

Siapapun dia, di padang Mahsyar kelak, sudah Rasulullah SAW peringatkan bahwa mereka akan sibuk dengan urusan mereka sendiri. Pasrah menghadapi nasibnya di hadapan Allah SWT. Akankah dihadiahi surga atau dicampakkan kepadanya tempat penyiksaan terkejam (neraka)?

“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” QS Al Zalzalah [99]:7-8

Oleh Gilar Sundara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA