"Tinjauan Ulang Hari Ibu"

22/12 rutin diperingati sebagai hari ibu. Entah seperti apa bentuk apresiasi seremonial atas dedikasi seorang ibu di tanggal tersebut.
Namun kiwari, ada kelompok yang telah mengusir diri menuju dunia maya, hingga peringatan hari ibu cukup dilaksanakan di media sosial. Tak perduli apakah ibu mereka memiliki akun MedSos ataupun tidak.
Aku bukanlah anak yang berbakti. Namun tiada pula akan ikut terjebak dalam ceremony yang nampak tak menyentuh esensi dan tiada berhujjah.
Berikut sebagian do'a-do'a untuk orang tua yang tercantum dalam Al-Quran;
- رب ارحمهما كما ربياني صغيرا
'Ya Tuhan, kasihanilah mereka berdua sebagai mana mereka berdua mendidikku selagi aku kecil' (Al-Isra: 24)
- ربنا اغفرلي ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب
'Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan bagi semua orang yang beriman pada hari perhitungan' (Ibrahim: 41)
Jika memang hendak mendedikasikan waktu untuk ibu dan/atau bapak, luangkanglah beberapa saat untuk bermunajat dalam keberserahan diri pada-Nya setiap hari. Terlalu gombal, jika perjuangannya hingga kini namun hanya dibalas dengan sebuah ucapan 'selamat hari ibu, mamah... ' di akun MedSos.
Janten, perbaiki bentuk balas-budi kepada orang tua dengan cara membisikkan do'a. Bukan menggombalinya dan pamer bakti di dunia maya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA