keistimewaan Masjid Al Aqsha

Diantara keistimewaan Masjid Al Aqsha sebagai berikut :
DIANTARA TIGA MASJID YANG HARUS DIKUNJUNGI.
Salah satu dari tiga masjid yang diizinkan oleh Rasulullah untuk dikunjungi ketika safar dengan niat ibadah di dalamnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ : الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى
Jangan berpergian jauh dengan niat ibadah, kecuali ke tiga masjid : Masjidil Haram,
Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam Nabawi dan Masjid Al Aqsha.
HR. Bukhari dan Muslim.
Masjid kedua yang didirikan di muka bumi setelah Masjidil Haram
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah, masjid apa yang dibangun pertama kali di dunia ini, beliau menjawab,
الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ
“Masjidil Haram”
Lalu Abu Dzar bertanya kembali, “Terus yang kedua?”
الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى
“Masjid Al Aqsha”
HR. Bukhari dan Muslim.
Qiblat pertama kaum muslimin sebelum Ka’bah Masjidil Harom.
Dari Al Baraa radhiyallaahu ‘anhu, beliau mengatakan,
صَلَّيْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ - أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ - شَهْرًا ثُمَّ صَرَفَهُ نَحْوَ الْقِبْلَةِ
“Dahulu kami shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke arah Baitul Maqdis selama 16 atau 17 bulan. Kemudian beliau shalat menghadap Ka’bah”
HR. Bukhari dan Muslim.
Berada di tempat yang diberkahi
Allah Ta’ala berfirman,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya”
QS. Al Israa 1
Di tempat itu akan dikumpulkan dan dibangkitkan manusia di hari kiamat
Maimunah bekas budak Nabi bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, beritahukan kami sesuatu tentang Baitul Maqdis”. Beliau menjawab,
أَرْضُ الْمَحْشَرِ وَالْمَنْشَرِ
“Tempat dikumpulkannya dan dibangkitnya manusia”
HR. Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani.
Masjid Al Aqsha merupakan tempat tujuan Isra Nabi dan titik tolak mi’raj Nabi ke langit ke tujuh.
Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ قَالَ فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ قَالَ فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الْأَنْبِيَاءُ قَالَ ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ فَقَالَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْتَرْتَ الْفِطْرَةَ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ
“Aku diberikan buraq, yaitu hewan yang berwarna putih, lebih besar daripada keledai namun lebih kecil dari bighal,dan beliau meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya.
Kemudian aku menungganginya hingga sampai di Baitul Maqdis.
Kemudian aku mengikatnya di tempat para nabi menambatkan tunggangannya,
lalu aku masuk masjid dan shalat dua raka’at di sana.
Selesai shalat aku keluar masjid,alu malaikat Jibril mendatangiku sembari membawa satu wadah berisi khamr, dan satu lagi berisi susu. Aku memilih susu.
Kemudian Jibril berkata, ‘Engkau telah memilih sesuai fitrah’. Setelah itu Jibril membawaku ke langit”
HR. Muslim.
Shalat di Masjid Al Aqsha ganjarannya senilai 250 kali shalat di masjid lain kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ فِيهِ ، وَلَنِعْمَ الْمُصَلَّى ، وَلَيُوشِكَنَّ أَنْ لَا يَكُونَ لِلرَّجُلِ مِثْلُ شَطَنِ فَرَسِهِ مِنَ الْأَرْضِ حَيْثُ يَرَى مِنْهُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ خَيْرٌ لَهُ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيعًا - أَوْ قَالَ: خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Shalat di masjidku ini Masjid Nabawi senilai empat kali shalat di Masjid Al Aqsha.
Aqsha adalah sebaik-baik tempat shalat,
dan hampir tiba masanya, seseorang memiliki tanah seukuran kekang kudanya di mana dari tempat itu bisa melihat Baitul Maqdis, lebih baik baginya dari dunia seutuhnya ;atau beliau mengatakan :
"Lebih baik dari dunia dan seisinya”
HR. Al Hakim, beliau nilai shahih, dan disetujui oleh Adz Dzahabi.
Di sisi lain, hadits ini menunjukkan tanda kenabian Rasulullah. Di mana beliau dahulu telah menginformasikan tentang apa yang akan terjadi terhadap Masjid Al Aqsha di masa ini, sampai-sampai seorang mukmin berangan-angan memiliki sepetak kecil tanah agar bisa melihat Masjid Al Aqsha secara langsung dari tanahnya tersebut. Dan itu lebih ia cintai daripada dunia seisinya.
Shalat di Masjid Al Aqsha memiliki keutamaan lain
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَمَّا فَرَغَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ مِنْ بِنَاءِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سَأَلَ اللَّهَ ثَلَاثًا : حُكْمًا يُصَادِفُ حُكْمَهُ ، وَمُلْكًا لَا يَنْبَغِي لَأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ ، وَأَلَّا يَأْتِيَ هَذَا الْمَسْجِدَ أَحَدٌ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ فِيهِ إِلَّا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ )) فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( أَمَّا اثْنَتَانِ فَقَدْ أُعْطِيَهُمَا ، وَأَرْجُو أَنْ يَكُونَ قَدْ أُعْطِيَ الثَّالِثَةَ))
Ketika Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis,beliau meminta kepada Alloh tiga perkara :
Memutuskan hukum yang menepati hukum-Nya, dianugerahi kerajaan yang tidak patut diberikan kepada seorang pun setelahnya, serta memohon agar tidak ada seorang pun yang berkeinginan shalat di situ, kecuali agar dibebaskan dari kesalahannya seperti hari kelahirannya.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
“Do'a yang pertama dan kedua telah dikabulkan, dan aku berharap, yang ketiga juga dikabulkan”
HR. Nasaa-i, Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Al Albani.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA