SHALAT JAMAAH DI MASJID BAGI WANITA

Fenomena ditempat penulis tinggal dan disekitarnya, kebanyakan yang rajin pergi shalat jamaah ke masjid adalah para wanita. Mungkin juga di tempat-tempat yang lain.
Sebenarnya yang disyariatkan pergi shalat jamaah ke masjid itu para lelaki, tetapi justru yang meramaikan masjid adalah para ibu, padahal mereka disyariatkan untuk shalat dirumahnya.
Namun walaupun demikian, jika seorang wanita minta izin kepada suaminya untuk shalat berjamaah di masjid, maka seorang suami tidak boleh melarangnya selama aman dari fitnah. Selama menjaga hijab dan penampilannya. Menjaga pergaulannya, jangan sampai berbicara, mengobrol dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Aman di perjalanannya, tidak memakai wewangian dan menjaga syariat lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا اسْتَأْذَنَتْ أَحَدَكُمُ امْرَأَتُهُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَلاَ يَمْنَعْهَا » (رواه مسلم).
Apabila salah seorang isteri diantara kalian izin untuk pergi ke masjid (shalat jamaah), maka tidak boleh melarangnya. (HR. Muslim dari Salim bin Abdullah dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu).
Namun, sebaik-baiknya dan seutama-utamanya shalat bagi wanita adalah di rumahnya. Sebesar-besar pahala shalat bagi wanita adalah di rumahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ ». (رواه أحمد و ابن خزيمة و البيهقي. قال الألباني : حديث حسن).
Sebaik-baik masjid (tempat shalat) bagi wanita adalah di dalam rumahnya. (HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqqi dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Berkata Syekh Al Albani : Hadis Hasan).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ. (رواه ابن خزيمة و أحمد و البيهقي. قال الشيخ الألباني : صحيح ).
Sebaik-baik masjid-masjid (tempat-tempat shalat) bagi wanita adalah di dalam rumah-rumahnya (HR. Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan Al Baihaqqi dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةُ الْمَرْأَةِ فِى بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى حُجْرَتِهَا وَصَلاَتُهَا فِى مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى بَيْتِهَا. (رواه ابو داود و البيهقي و الحاكم. قال الشيخ الألباني : صحيح ).
Shalat seorang wanita di dalam rumahnya, lebih utama dari pada shalat di luar rumahnya dan shalat di kamarnya lebih utama dari pada shalat di dalam rumahnya. (HR. Abu Daud, Al Baihaqqi, dan Al Hakim dari Abdullah bin Mas’ud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Bahkan shalat wanita, di kamarnya lebih baik dari pada shalat di ruang tengah rumahnya. Semakin tersembunyi, semakin baik.
Dari Ummu Humaid, isteri dari Abu Humaid As Sa’idiy radhiyallahu ‘anha, bahwasannya dia datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, lalu dia berkata :
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنِّي أُحِبُّ الصَّلاَةَ مَعَكَ قَالَ : قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلاَةَ مَعِي ، وَصَلاَتُكِ فِي بَيْتِكَ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِي حُجْرَتِكِ ، وَصَلاَتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِي دَارِكِ ، وَصَلاَتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ ، وَصَلاَتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِي مَسْجِدِي. (رواه أحمد و ابن حبان. قال الشيخ شعيب الأرنؤوط : حديث حسن).
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku suka shalat bersama anda engkau. Beliau menjawab: “Sungguh aku mengetahui bahwa engkau suka menunaikan shalat bersamaku, akan tetapi shalatmu di kamar tidurmu lebih baik dibandingkan shalatmu di ruang tengah rumahmu, dan shalatmu di ruang tengah rumahmu lebih baik dibandingkan shalatmu di masjid khusus rumahmu, dan shalatmu di masjid khusus rumahmu, lebih baik dibandingkan shalatmu di masjid di sekitar masyarakatmu, dan shalatmu di masjid sekitar masyarakatmu lebih baik dibandingkan shalatmu di masjidku. Kemudian dia (Ummu Humaid) minta dibangunkan baginya masjid (tempat shalat) di tempat paling ujung rumahnya dan paling gelap. Maka beliau shalat di sana sampai bertemu dengan Allah Azza Wa Jalla (wafat)." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnut : Hadits Hasan).
Mudahan-mudahan risalah singkat ini, memberikan pencerahan bagi para wanita, bahwa shalat yang paling utama bagi wanita adalah di rumahnya. Sekalipun mau ke masjid hendaklah izin dengan suami, memakai hijab dengan sempurna, tidak memakai wewangian, menjaga pergaulan dengan yang bukan mahram dan syariat lainnya.
Abu Fadhel Majalengka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA