ADAB MENUKILKAN AL QUR'AN

Bagi yang menukilkan Al Quran dalam tulisan, status, poster dakwah dan yang semisalnya, sebaiknya menukilkan Al Quran dengan bahasa Arab, baru kemudian terjemahannya. Jangan hanya terjemahannya…
Disebutkan oleh Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin,
أن لا تجعل بديلا عن القرآن بحيث يستغني بها عنه، وعلى هذا فلا بد أن يكتب القرآن باللغة العربية وإلى جانبه هذه الترجمة، لتكون كالتفسير له.
Hendaknya kita tidak menjadikan terjemahan makna tersebut sebagai pengganti dari Al Qur’an, sehingga merasa cukup dengan terjemah maknanya saja serta tidak butuh lagi kepada Al Qur’an. Oleh karena itu diharuskan untuk menuliskan Al Qur’an dengan bahasa arab, kemudian barulah disandingkan dengan terjemahannya, sehingga kedudukannya seperti tafsir bagi ayat tersebut.
Referensi:
Ibnu Utsaimin, Ushulun fit Tafsir, (Dammam: Dar Ibnul Jauzi, 1423H), hlm. 37.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA