Penjelasan Hadits Bab 10


๐Ÿ“š Syarah Shahih AlBukhari Kitabul Iman

๐Ÿ“–

“Haddatsanaa Abul Waliid ia berkata, haddatsanaa Syu’bah ia berkata, akhbaronii Abdullah bin Abdullah bin Jabr ia berkata, saya mendengar Anas Rodhiyallohu 'Anhu  berkata dari Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam Beliau bersabda : “Tanda keimanan adalah cinta kepada Anshor dan tanda kemunafikan adalah benci kepada Anshor”.

▶ Penjelasan Hadits :

1. Hadits ini juga sebagai barometer ukuran keimanan seseorang, apakah didalam hatinya terdapat rasa kecintaan kepada sahabat Anshor dan juga seluruh sahabat Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam? Ataukah justru sebaliknya, ia memendam kebencian kepada sahabt-sahabat Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam. Kalau hal ini terdapat pada diri seseorang, maka ia adalah salah satu dari dua jenis manusia, apakah ia orang kafir ataukah orang munafik?. Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan dalam surat Al Fath ayat 29 bahwa orang kafir sangat jengkel kepada para sahabat Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam. Firman-Nya :

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. (QS. Al Fath (48) : 29).

Adapun orang Munafik, Allah sebutkan sifat mereka dalam surat Al Baqoroh ayat 13 ketika diperintahkan untuk beriman sebagaimana keimanan para sahabat, mereka malah mengejek para sahabat Rodhiyallohu 'Anhum ajma’in .

 Firman-Nya :                    “Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu”. (QS. Al Baqoroh (2) : 13)

2. Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam juga mewanti-wanti kita agar tidak menggerakkan lisan kita untuk mencela para sahabat Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam tanpa terkecuali, Imam Abu Dawud dalam Sunannya (no. 4658) dan Imam Ibnu Majah dalam Sunannya (no 161) serta Imam lainnya dengan sanad shohih sebagaimana dikatakan Syaikh Albani, mengeluarkan hadits sabda Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam :

“Janganlah kalian mencela para sahabatku, Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sekiranya kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, hal ini belum menyamai infak mereka yang satu Mud dan tidak juga setengahnya”.

๐Ÿ–Š Abu Said Neno Triyono bin Abdul Khair

๐Ÿ’ป Ikhwahmedia.wordpress.com

risalah12@blogspot.com

t.me/mutiaraArrisalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA