Tafsiran qs Adh Dhuha :7

Berikut beberapa tafsir atas ayat ke 7 surah adh-Dhuha teks ayatnya adalah:
( ﻭَﻭَﺟَﺪَﻙَ ﺿَﺎﻻ ﻓَﻬَﺪَﻯ ‏)
1. Allah mendapatimu bukan engkau yang sekarang, imam Saddi menjelaskan Allah menemukanmu pada kaum yang sesat lalu Allah memberimu hidayah dan itu selama empat puluh tahun (Thabari, [24]: 488);
2. Imam al-Baghawi sebagaimana dikutif oleh Ibnu Katsir (48: 426) menyebutnya bahwa nabi Muhammad memiliki kebingungan selama dua kali pertama, sejak kecil bingung hidup bersama masyarakat jahiliyah di Mekah lalu kembali (tidak bingung alias dapat petunjuk dari Allah Swt) riwayat lain beliau pernah hilang/kesasar ketika kecil lalu Allah mengembalikannya kpd sang kakek, kedua ketika berangkat ke negeri Syam bersama pamannya, beliau menunggangi unta di waktu malam kemudian datang Iblis untuk menyesatkan jalan namun Jibril datang dan meniup Iblis sampai terlempar ke negeri Habsyah, akhirnya perjalanan nabi Muhammad kembali seperti semula (memperoleh hidayah);
3. Imam al-Qurthubi memaknai “dhaallan” itu dengan “ghaafilan” yang bermakna lalai atau lupa, Allah mendapatimu dalam keadaan lalai dari apa yang dikehendaki denganmu berupa urusan kenabian lalu Allah memberimu petunjuk (Rusyd/jalan kebenaran. Dhahak dan Syahr bin Hausyim dan selainnya memaknai ayat ini bahwa “Allah mendapatimu (Muhammad) ketika itu belum mengetahui Al-Quran dan Syariat kemudian Allah Swt memberikan petunjuk kepadamu dengan Al-Quran dan Syariat Islam (Tafsir Al-Qurthubi, [20]: 96);
4. Imam Baghawi menyebutkan bahwa ketika itu beliau (nabi Muhammad Saw) tidak mengetahui ajaran/rambu-rambu kenabian dan hukum syariat lalu Allah memberi tahu (hidayah/mukjizat) (tafsir al-Baghawi, [8]: 456) derivasi surah adh-Dhuha ayat 7 tersebut dapat dijumpai pada surah Asy-Syura ayat 52 berikut:
ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃَﻭْﺣَﻴْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺭُﻭﺣًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺖَ ﺗَﺪْﺭِﻱ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥُ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻩُ ﻧُﻮﺭًﺍ ﻧَﻬْﺪِﻱ ﺑِﻪِ ﻣَﻦْ ﻧَﺸَﺎﺀُ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻧَﺎ ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﺘَﻬْﺪِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻁٍ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻢٍ ‏( 52 ‏)
52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
6. Imam Al-Alusi (Ruh Al-Ma’ani, [14]:181)mengutip pendapat Abu Ubaidah bahwa kata “dhaallan” pada ayat itu mempunyai makna “nisyan” yang berarti lupa, derivasinya bisa dilihat pada surah Al-Baqarah, [2]:282;

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA