AYAT-AYAT MOTIVASI MENCINTAI RASULULLAH

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu’
Allah Maha Pengampun Maha Penyayang”.
(QS Ali Imran 31).

Pada suatu hari Nabi saw sedang mengambil air wudhu, tiba-tiba para shahabat mengerumuninya dan saling berebut menampung cucuran air bekas wudhu yang menetes dari celah-celah jemari tangan Nabi. Lalu air bekas itu mereka pergunakan  untuk membasuh wajah mereka.
Nabi heran dan bertanya, “Wahai, para shahabatku, apakah yang sedang kamu lakukan? Mengapa air kotor sisa wudhuku kalian pakai untuk mencuci muka kalian yang bersih”?.
Para shahabat dengan bangga menjawab, “Kami sedang menunjukkan tanda-tanda cinta kami kepadamu.”
“Apa maksudmu? Tanya Nabi.
“Jangankan lagi cuma air bekas wudhumu, ya Rasulullah. Kalau perlu lumpur jorok bekas kau injak dengan kakimu akan kami lumurkan ke wajah kami sebagai tanda cinta kepadamu.”
Nabi seraya tersenyum menggelengkan kepalanya. Ia berkata, “Tidak, para shahabatku. Bukan demikian cara kalian seharusnya membuktikan cinta yang murni kepadaku. Jika memang kalian benar-benar mencintaiku, laksanakan ajaranku, jauhi laranganku dan patuhilah sunnah-sunnahku.”
Maka dalam haditsnya yang lain ia bersabda, “Barangsiapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku. Dan barangsiapa mencintai aku, pasti bersama dengan aku di dalam surga.”
Untuk itu Imam Abu Laits mengatakan bahwa siapa pun yang mengaku cinta kepada Nabi saw, tetapi tidak melaksanakan sunnahnya, berarti dia pendusta besar. Karenanya seorang kiayi menyatakan bahwa berdoa atau berdzikir dengan pengeras suara yang dibunyikan lantang sampai membuat bising di sekelilingnya, sebetulnya bukan menjadi tanda cinta kepada Nabi secara benar, sebab Nabi saw pernah menekankan bahwa Allah tidak melihat terhadap yang bersifat fisik atau tata cara visual di dalam pelaksanaan ibadah, melainkan melihat langsung ke dalam hati hamba-Nya dan amal shaleh yang dilakukannya. Dan membaca dengan nyaring bacaan Kitab Suci tidak pada waktu dan tempatnya adalah keliru serta berdosa,  sebab menurut Nabi saw, membaca Al-Qur’an di sebelah orang yang sedang tidur hingga membuat ia terganggu dan terjaga, hukumnya haram.
Juga menggunakan pengeras suara keras sampai berlebihan di masjid pada saat shalat maupun berdoa berarti menganggap seolah-olah Tuhan tuli. Padahal doa menurut Nabi saw harus dibaca dengan yakin dan penuh adab yang tinggi.

Dari Anas ra. Ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “ Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua
orangtua dan anaknya serta manusia semuanya.”
(HR Bukhari dan Muslim).

Tanda-tanda Cinta  kepada Rasulullah saw
1.Berkeinginan keras untuk berjumpa dengan beliau dan merasa berat bila kehilangan kesempatan itu.
2.Menaati beliau dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
3.Menolong dan mengagungkan beliau dan sunnahnya.
4.Tidak menerima sesuatu pun perintah dan larangan kecuali melalui beliau, rela dengan apa yang beliau tetapkan serta tidak merasa sempit dada dengan sesuatu pun dari sunnahnya.
5.Mengikuti beliau dalam segala halnya.
6.Memperbanyak mengingat beliau dengan shalawat atas Nabi saw.
7.Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA