*QUR'AN SUNNAH KUNCI KEMENANGAN HINGGA PERANG AKHIR ZAMAN*


Penyusun:Dian Hardiana,M.Pd.I
*Ta'at Kepada Allah&Rasul dengan Memegang Teguh Qur'an Sunnah Kunci Sukses Memerangi Musuh*
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَٱثْبُتُوا۟ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.(QS. Al-Anfal:45)
وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُوا۟ فَتَفْشَلُوا۟ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَٱصْبِرُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS. Al-Anfal:46).
*Jaminan Rasulullah Atas Kemenangan Bila Jihad Atas Dasar Qur'an Sunnah*
عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ، يَقُولُ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ»، وفي رواية:«فَأَمَّكُمْ بِكِتَابِ رَبِّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، وَسُنَّةِ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ»-رواه مسلم، بَابُ نُزُولِ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ حَاكِمًا بِشَرِيعَةِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-
Dari Ibnu Juraiz dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair, bahwa dia mendengar Jabir bin Abdillah berkata: Aku mendengar Nabi Saw bersabda: Akan selalu ada sekelompok ummatku berjihad dijalan Al-Haq(Qur'an Sunnah) selalu menang hingga hari Kiamat".dan pada satu riwayat:Kemudian pemimpin kalian memimpin dengan Kitab Allah dan Sunnah Nabi kalian Saw".(HR. Muslim, Bab turunnya Isa bin Mariam sebagai Hakim dengan Syari'at Nabi kita Muhammad Saw).
*Belajar Dari Kesolidan&inti STRATEGI PERANG BANGSA MONGOL*
Namun pelajaran paling utama yang dapat kita petik dari strategi perang bangsa Mongol dan keberhasilannya adalah selama pasukan tidak memiliki satu ikatan kuat dalam hal kesepahaman dan keharmonisan, untuk tujuan yang sama, serta berdedikasi untuk mencapainya, dari pimpinan tertinggi hingga prajurit yang paling rendah, maka dapat dipastikan pasukan itu tidak akan dapat memenangkan peperangan. (Jingkiz Khan, Kolonel Muhammad Asadullah Shafa, hlm. 167,lihat:Bangkit&Runtuhnya Bangsa Mongol:145)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA