Kisah Nabi Adam (15)


📚 Materi Shahih Kisah Para Nabi

📖

Allah mengetahui bahwa Iblis tidak akan taat kepada-Nya untuk bersujud di hadapan Adam. Allah bisa saja benar-benar memusnahkannya atau mengubahnya menjadi segenggam debu atau menahan penolakan di dalam mulutnya. Namun, Allah memberikan makhluk yang ditugaskan-Nya  kebebasan mutlak bahkan sejauh mereka dapat menolak perintah Allah Yang Maha Kuasa. Ia memberikan mereka kebebasan penolakan, pembangkangan, dan bahkan perselisihan dengan-Nya.
Kerajaan-Nya tidak akan berkurang jika orang-orang kafir tidak beriman kepada-Nya dan tidak akan meluas jika banyak orang beriman kepada-Nya. Sebaliknya, orang-orang kafir akan kehilangan, dan orang-orang beriman akan mendapatkan sesuatu tetapi Allah adalah di atas semua itu.

Ada banyak tradisi tentang Iblis pada saat Nabi Muhammad . Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas dan sekelompok para sahabat Nabi Muhammad mengatakan bahwa Iblis dahulunya adalah Jin kepala (pimpinan) malaikat di langit duniawi. Ibnu Abbas mengatakan dalam satu narasi bahwa dahulu namanya adalah Azazil dan dalam riwayat lain ia mengatakan adalah Al Harits.

 Ibnu Abbas juga mengatakan bahwa Iblis adalah jin dan bahwa mereka pernah menjadi penjaga surga, di mana Iblis adalah yang paling terhormat dan paling terpelajar dan yang paling saleh dari mereka. Tradisi lainnya mengatakan bahwa ia telah menjadi salah satu dari empat pemilik sayap (malaikat) yang terkenal, sebelum Allah mengubahnya menjadi Setan yang terkutuk.

Allah SWT menceritakan ketidaktaatan Iblis di surah lain:
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. ( Q.S. Şād 38:71-74 ).

Allah berfirman:
"Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (Q.S. Şād 38:84-85 ).

Begitu tercelanya iblis dalam satu perbuatan yang tidak bersujud terhadap Adam, tidaklah bersyukur iblis atas kedudukannya yang telah Allah beri kepadanya dan kemuliaannya berubah sehingga iblis terla'nat dan kita wajib berlindung dari syetan yang terkutuk.

Serta kandungan yang bisa diambil yakni kewajiban bersyukur sebagai hambanya, apalagi manusia diciptakan dengan akal yang sempurna sehingga ia wajib mewujudkan ketaatan kepada Allah.

💭 in syaa Allah kisah selanjutnya akan dijelaskan di bagian berikutnya

Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA