3⃣ Kedermawanan salaf di bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan adalah kesempatan besar untuk banyak bersedekah, banyak pintu-pintu sedekah yang terbuka lebar di bulan ini, tidak heran jika banyak di kalangan umat Islam yang sengaja mengeluarkan zakat hartanya di bulan Ramadhan, di samping membayar kewajiban hartanya juga ingin meraih pahala berlipat ganda di dalamnya. Imam Syafi'i berkata: "Aku senang seseorang bertambah dermawan di bulan Ramadhan, mengikut kepada (sunnah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan juga karena orangorang butuh untuk memenuhi kebutuhannya di bulan itu sementara mereka disibukkan melaksanakan ibadah shalat dan puasa dari mencari rezeki." [Mukhtashar Al-Muzani, hal:87].
Hal ini tampak dalam kehidupan salaf, di antaranya Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau ketika puasa tidak ingin berbuka sendirian, selalu bersama orang-orang miskin, jika ia dilarang oleh keluarganya berbuka bersama mereka, maka ia tidak makan di malam itu. [Lathaif Al-Ma'arif, hal:183].
Diriwayatkan bahwa Imam Az-Zuhri berkata ketika masuk bulan Ramadhan: "(Bulan Ramadhan) hanyalah baca al-Quran dan memberi makan (orang lain)," dan beliau terkenal orang yang sangat dermawan [At-Tamhid, 1/111].
Disebutkan bahwa Hammad bin Abi Sulaiman memberi buka puasa pada bulan Ramadhan lima ratus orang dan memberi mereka ketika hari ‘Ied masing-masing seratus dirham. [Siyar A'lam An-Nubala, 5/231].
Derma tidak hanya terbatas pada harta dan makanan, tapi juga mencakup derma pada tenaga, pikiran, akhlak mulia, dan yang tidak kalah pentingnya derma dengan ilmu agama dengan mengajarkan syariat Allah Ta'ala kepada orang lain, khususnya yang berkaitan dengan amalan ibadah di bulan Ramadhan.
📝 Dari Buku Andaikan Ramadhan ini terakhirmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA